Traveling dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental

Liburan telah usai, saatnya kembali ke rutinitas semula. Tradisi mudik saat Lebaran biasanya menjadi salah satu agenda wajib bagi sebagian orang di Indonesia. Tidak hanya bertujuan untuk bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman, bagi sebagian orang mudik juga dimanfaatkan sebagai sarana traveling. Menurut penelitian yang dilakukan, ternyata traveling terbukti berdampak baik pada kesehatan mental seseorang, lho, Alpas Fellas. Apa saja ya manfaatnya?

 

Traveling dapat meningkatkan kreativitas

Kreativitas umumnya berhubungan dengan neuroplastisitas (bagaimana otak manusia terhubung). Otak manusia peka terhadap perubahan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalamam baru. Menurut Adam Galinsky dari Sekolah Bisnis Kolombia, kunci untuk mengembangkan kreativitas adalah membaur bersama lingkungan sekitar dan ikut terlibat dengan budaya lokal. Saat ikut membaur, seseorang menjadi lebih berpikiran terbuka dan dapat melihat gaya hidup dengan perspektif baru.

 

Menghilangkan stres

Hidup kita dipenuhi dengan kesibukan, entah untuk belajar, bekerja, atau mengejar cita-cita lainnya yang tidak jarang membuat kita jenuh dan stres. Beristirahat lewat liburan bisa jadi salah satu cara yang menyenangkan untuk melepaskan diri dari tekanan hidup dan komitmen yang dikerjakan sehari-hari. Kita bisa bertemu orang dan suasana baru, pemandangan yang menenangkan, bahkan pengalaman baru. Margaret J King, peneliti dari Pusat Kajian dan Analisis Budaya mengungkapkan bahwa dengan melakukan kegiatan yang berbeda ketika liburan, bebas dari rutinitas yang menyiksa, dapat memulihkan tubuh dan pikiran yang stres.

Bagi sebagian orang, melakukan traveling tidak selalu harus pergi ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi. Namun, melepaskan diri dari tempat dan aktivitas yang dapat memicu stres, meskipun pergi ke tempat yang sering dikunjungi atau bahkan di rumah saja, dapat melepaskan stres.

 

Menguatkan hubungan interpersonal dengan orang lain

Tidak hanya menghilangkan stres, ternyata melakukan traveling dapat menguatkan hubungan kita dengan teman perjalanan, lho, baik itu keluarga, pasangan, atau sahabat. Sebuah penelitian dari Asosiasi Perjalanan di Amerika mengungkapkan bahwa dengan melakukan traveling bersama orang tersayang ternyata dapat meningkatkan kedekatan interpersonal. Selain itu, traveling juga berguna untuk mempertahankan hubungan dan memulihkan kembali hubungan antar orang tua-anak, pasangan, atau sahabat yang mulai merenggang.

 

Melakukan mudik, bertemu dengan sanak saudara, lalu dilanjutkan dengan berwisata memang menyenangkan ya, Fellas. Meski tidak jarang harus melewati macetnya jalanan di tol saat arus mudik berlangsung, kegiatan ini tetap tidak pernah sepi dari tahun ke tahun. Selamat kembali ke aktivitas semula, semangat merancang hidup dan cita-cita lagi yaa, Alpas Fellas! : )

 

Ditulis oleh: Fathin Nibras

Sumber: Jury, H. (2018, July 8). How travel can benefit our mental health. Retrieved from: https://psychcentral.com/blog/how-travel-can-benefit-our-mental-health/

Write a comment