Menginjak usia 20 tahun, biasanya mulai muncul pertanyaan tentang, “Nanti aku harus bagaimana, ya? Apa keputusan yang aku ambil sudah tepat?” dan pertanyaan lain yang berkaitan dengan kehdupan mendatang. Apakah kamu juga merasakannya, Alpas Fellas?
Sebenarnya tidak mengherankan karena pada masa tersebut kamu telah memasuki fase Quarter-Life Crisis. Di fase ini seseorang melakukan pencarian jati diri untuk persiapan masa depannya. Tidak jarang banyak yang merasa bingung, stres, sampai tertekan karena adanya tuntutan dari lingkungan sekitar atau bahkan diri sendiri. Biasanya hal yang menjadi sorotan selama Quarter-Life Crisis adalah permasalahan pekerjaan, ekonomi, passion, hingga cita-cita.
Lalu, bagaimana ya cara untuk berhasil menghadapi Quarter-Life Crisis dan menjadi dewasa yang siap menghadapi masa depan?
1. Ketahui minatmu dengan baik.
Dengan memahami minat yang kamu miliki, kamu akan jadi semakin termotivasi untuk mencapai hasil disertai dengan perasaan senang dalam mengerjakan setiap proses yang ada.
2. Cari lingkungan yang suportif.
Dikelilingi orang yang saling mendukung, baik itu di lingkungan pertemanan atau lingkungan kerja, memberikan dampak yang besar untukmu, lho. Kamu menjadi bersemangat dan ketika menghadapi kesulitan akan ada yang membantumu saat kamu membutuhkannnya.
3. Semua orang punya waktunya masing-masing.
Setiap orang tidaklah sama. Begitu juga dengan kesuksesan yang diimpikan. Yakinlah bahwa apa yang sudah kamu usahakan akan membuahkan hasil di masa depan.
4. Pahami batas kemampuan diri.
Hal ini penting karena ketika kamu paham dengan kemampuan yang dimiliki, kamu akan lebih menyadari apa saja yang harus dilakukan untuk masa depanmu.
5. Ketahui teknik manajemen stres yang tepat.
Setiap manusia pasti pernah merasakan stres dalam hidupnya. Mengelola stres dengan baik tentu akan membantumu menghadapi kehidupan yang tidak pernah terduga. Ada berbagai cara untuk mengurangi stres misalnya dengan traveling untuk me-time.
Melewati fase Quarter-Life Crisis tentunya bukan hal yang mudah ya, Alpas Fellas. Banyak pertimbangan yang harus diambil, mungkin tidak sedikit pula impian yang harus dikorbankan. Apapun yang ingin diraih untuk masa depan, jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan mentalmu, ya. Selamat berpetualang menuju kesuksesan!
Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu
Sumber:
Schroeder, J. (2016). Millennials, This Is What Your Quarter-Life Crisis Is Telling You. Retrieved from: https://www.forbes.com/sites/julesschroeder/2016/09/08/millennials-this-is-what-your-quarter-life-crisis-is-telling-you/#1e7e952d3262
Helliwell, J. F., Huang, H. Wang, S. (2014). Social Capital and well-being in times of crisis. Journal of Happiness Studies, 15 (1), 145-162.
Morin, A. (2018). What Are the Signs of a Midlife Crisis? : Midlife can be the unhappiest time in a person’s life. Diakses dari https://www.verywellmind.com/what-are-the-signs-of-a-midlife-crisis-4175827
Morin, A. (2018). Stress Management:10 Signs Your Teen Is Stressed Out. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/signs-your-teen-is-stressed-out-2611336 pada 1 Februari 2019
Scott, E. (2018). Psychosocial Stress: Psychosocial Stress Is More Dangerous Than You May Know. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/what-is-psychosocial-stress-3145133 pada 1 Februari 2019