Mengalami Cabin Fever? Hadapi dengan 5 Tips Berikut

Meskipun new normal sudah diterapkan, bukan berarti pandemik Covid-19 telah usai. Sebisa mungkin, masyarakat tetap membatasi kegiatan di luar rumah. Namun, bagi sebagian orang menghabiskan waktu lama di rumah sangat membosankan.

Kondisi diatas disebut dengan cabin fever atau demam kabin. Cabin fever ditandai dengan kumpulan emosi negatif seperti perasaan terpisah dari dunia luar saat terkurung dalam waktu yang lama.

Cabin fever bukanlah diagnosa psikologis yang diakui. Namun, beberapa gejalanya antara lain gelisah, mudah marah, sulit berkonsentrasi, motivasi menurun, mengidam makanan, dan pola tidur terganggu. Perlu dicatat bahwa gejala yang dialami setiap orang berbeda. Sifat dan kepribadian seseorang ikut mempengaruhi gejala yang dialami.

Namun, jangan khawatir! Tips berikut bisa bantu kamu agar tidak cepat bosan selama menjalani karantina mandiri:

 

 

Ikut terhubung dengan alam

 

Karena pandemik memaksa kita membatasi kegiatan luar rumah, kamu bisa membuka jendela rumahmu lebar-lebar. Biarkan udara dan matahari pagi masuk menyinari rumahmu. Menghias ruangan dengan sukulen atau kegiatan berkebun kecil-kecilan juga bisa jadi pilihan agar rumahmu tampak lebih hidup.

 

Tetap aktif bergerak

 

Karantina mandiri bukan jadi halangan untuk tetap aktif bergerak. Banyak olahraga yang dapat dilakukan di dalam ruangan, seperti squat, push up, yoga, dll. Banyak juga kanal youtube atau aplikasi yang membantumu untuk berolahraga di rumah.

 

Tetap terhubung dengan dunia sosial

 

Hal yang menyedihkan ketika karantina mandiri adalah tidak dapat bercengkrama dengan teman. Namun, kamu tetap bisa terhubung dengan mereka melalui teknologi yang ada, seperti video call

Tetap terhubung dan berbagi pikiran serta emosi dengan teman dapat menjadi kekuatan sendiri bagi kita. Hal itu juga dapat membantumu menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.

 

Sisihkan waktu untuk me-time

 

Sesekali jauhkan diri dari orang rumah dan sediakan waktu untuk bersantai. Membaca buku, bermeditasi, atau mendengar podcast menarik dapat membuatmu lebih tenang. Kamu juga bisa bermain video game, memasak resep baru, atau melakukan kegiatan menarik lainnya untuk mengisi waktu. 

 

Pertahankan pola makan normal

 

Dari semua tips di atas, ini adalah yang paling penting. Terjebak di rumah dalam waktu lama dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi junk food. Ada juga yang justru kehilangan nafsu makan. 

Padahal, mengkonsumsi makanan sehat dapat meningkatkan energi dan membantumu lebih termotivasi. Jangan lupa untuk makan dengan teratur. Batasi makanan tinggi gula, tinggi lemak, dan penuhi kebutuhan cairan tubuh.

Kelima tips diatas bisa kamu coba. Namun, bagaimana jika kamu tetap merasa resah setelah mencoba 5 cara diatas? Alpas Fellas bisa meminta bantuan ke profesional kesehatan seperti psikolog. Kamu juga bisa melakukan online consultation dengan Alpas untuk menyampaikan keluh kesahmu. Klik di sini untuk bisa melakukan online consultation dengan peer counselor Alpas.

 

 

Ditulis Oleh: Nurul Izzatur R

Sumber:

Wilson, D. R. (2020, April 2). How to deal with cabin fever. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/cabin-fever.

Finch, S.D. (2020, March 31). 5 Tips for coping with ‘cabin fever’ during a shelter-in-place. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/5-tips-for-coping-with-cabin-fever-during-a-shelter-in-place

Fritscher, L. (2020, June 10). Cabin fever symptoms and coping skills. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/cabin-fever-fear-of-isolation-2671734.

Write a comment