“Pilih ini aja, Dek”
“Jangan yang itu, nanti kamu gak bisa.”
“Disini aja, ya? Lebih aman.”
“Ibu carikan ya yang cocok buat kamu.”
Pernahkah Alpas Fellas mendengar pernyataan-pernyataan diatas dilontarkan oleh ibu dan ayah kalian atau mungkin orang tua lainnya? Padahal seharusnya seorang anak sudah bisa mengambil keputusannya sendiri dan menjadi mandiri untuk menyambut usia dewasa.
Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, menginginkan keberhasilan anaknya dan menjadikan anak mereka anak yang hebat. Itu adalah impian semua orang tua, bukan? Namun, jika orang tua tidak bisa melihat anak kesusahan bahkan masih mengatur segala urusan akan membuat perkembangan anak menjadi terhambat.
Dalam dunia psikologi, fenomena ini disebut Snowplow Parenting. Wah, apa itu ya, Fellas?
Snowplow atau yang juga dikenal dengan Helicopter Parenting adalah metode mendidik anak dengan orang tua yang berperan sebagai “mesin penggerak”. Mereka yang menggerakkan anak untuk maju, memastikan tidak ada hambatan yang dirasakan agar anak tidak menghadapi kegagalan dalam usahanya.
Meski bisa jadi itu adalah salah satu bentuk perhatian orang tua kepada anak, namun metode ini kurang tepat, lho. Nantinya anak dapat terlalu bergantung pada orang tua, sulit mandiri, dan susah beradaptasi. Selain itu anak juga bisa mudah mengalami stres ketika menghadapi kegagalan karena tidak terlatih menghadapi kondisi rumit.
Wah, tentunya hal tersebut tidak diinginkan setiap orang tua bukan? Memberikan yang terbaik bukan dengan selalu mengatur, memilihkan, dan segala hal diurusi oleh orang tua sedangkan anak hanya tinggal menunggu hasil.
Orang tua boleh mengarahkan, namun bukan mempersiapkan segala sesuatunya karena itu dapat mengikis keterampilan anak. Mereka juga bisa mengalami kesulitan untuk mengambil risiko dan sulit memutuskan pilihan di kondisi yang penting. Kemampuan ini dibutuhkan untuk bertahan di situasi yang sulit.
Sebagai calon orang tua masa depan, penting bagi kita untuk mengetahui mana saja yang harus dilakukan untuk anak, salah satunya gaya pengasuhan. Dengan mengenali gaya pengasuhan yang baik akan membuat kita menghindari fenomena Snowplow ini, Fellas. Kita bisa memfasilitasi anak dengan beberapa pelajaran penting untuk hidupnya dengan tidak selalu menyediakan apa yang mereka butuhkan. Siap belajar jadi orang tua yang baik, Alpas Fellas?
Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu
Sumber:
Browmich, J. E. & Miller, C. C. (2019). How parents are robbing their children of adulthood. The New York Times. Retrieved from: https://www.nytimes.com/2019/03/16/style/snowplow-parenting-scandal.html
Marcoux, H. (2019). Snowplow parents’ and the lessons we can take from them. Motherly. Retrieved from: https://www.mother.ly/news/what-is-a-snowplow-parent-and-what-can-we-learn-from-them