Pernah mendengar istilah Smiling Depression, Fellas? Meski bukan termasuk diagnosa klinis, namun kondisi ini cukup menjadi hambatan pada individu yang mengalaminya.
Smiling Depression adalah kondisi dimana seseorang yang mengalami depresi namun menampakkan wajah yang tersenyum kepada orang lain. Kehidupan mereka biasanya terlihat normal atau bahkan yang sering didambakan orang lain karena terlihat sempurna.
Pada umumnya, mereka yang mengalami kondisi ini memiliki gejala utama orang yang mengalami depresi. Merasakan kesedihan yang mendalam, mengalami harga diri yang rendah, dan mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa gejala depresi dapat terlihat oleh orang lain namun gejala lainnya hanya bisa dirasakan oleh orang yang mengalami depresi. Biasanya mereka bekerja dengan keras agar gejala depresi tidak terlihat.
Perubahan lain yang bisa muncul pada gejala depresi adalah:
- Perubahan berat badan, bisa bertambah atau malah berkurang secara drastis. Kondisi ini sering terjadi pada segala jenis depresi.
- Siklus tidur yang berubah. Beberapa orang mengalami kesusahan untuk bangun dari tidur, sebagian lainnya mengalami insomnia.
- Merasa putus asa, bersalah, tidak berharga.
- Kehilangan minat dalam aktivitas yang disukai padahal biasanya mereka akan sangat senang dan bersemangat ketika menjalaninya.
Pada orang yang mengalami Smiling Depression, mereka akan terlihat seperti seseorang yang aktif, ceria, optimis, dan bahagia. Selain itu mereka memiliki keluarga yang bahagia, pekerjaan dan kehidupan sosial yang menyenangkan.
Lalu, kenapa ya seseorang menutupi depresinya?
Menghindari membebani orang lain
Mereka yang mengalami depresi terkadang mengalami perasaan bersalah karena berpikir telah membebani orang lain mengenai kondisi mereka. Hal ini terjadi terutama bagi mereka yang terbiasa membantu orang lain. Mereka kesusahan mencari cara untuk meminta bantuan dan cenderung berusaha untuk dirinya sendiri meskipun sebenarnya mereka membutuhkan bantuan.
Malu
Beberapa orang berpersepsi bahwa depresi adalah karakter dari orang yang lemah. Mereka percaya bahwa jika tidak bisa keluar dari situasi yang depresif membuat mereka lemah dan percaya ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Akibatnya mereka merasa malu ketika mempunyai depresi karena berpikir seharusnya mereka bisa mengatasi kondisi depresif tersebut.
Menyangkal (denial)
Smiling Depression bisa saja muncul karena adanya penyangkalan seseorang saat merasa tertekan. Saat tersenyum, mereka berpikir bahwa tidak akan mengalami depresi. Banyak pula yang tidak mau mengakui bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya. Lebih mudah untuk merasa berpura-pura baik-baik saja daripada mengakui mengenai perasaan mereka sebenarnya.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala depresi atau mengalami perubahan dalam keseharian, datanglah pada psikolog atau psikiater. Hal ini akan membantu melihat gejala psikologis yang muncul dan bukan berdasarkan self-diagnose tanpa pengawasan dari tenaga ahli. Mencari pertolongan psikologis sesegera mungkin akan membantumu mengetahui kondisi yang saat ini terjadi dan mendapat treatment yang tepat dari ahlinya.
Ditulis oleh: Fathin Nibras
Sumber:
Elmer, J. (2018, November 14). Smiling Depression: What You Need to Know. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/smiling-depression
Morin, A. (2020, April 17). What Is Smiling Depression? Why Some People With Depression Look Happy on the Outside. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/what-is-smiling-depression-4775918