Sleepwalking atau Somnambulism adalah kondisi seseorang berjalan dalam tidurnya. Kondisi ini terjadi dalam beberapa jam setelah tidur dan disebabkan karena sebagian otak tetap terjaga ketika sebagian yang lain tidur. Sebagian besar episode berjalan dalam tidur berlangsung kurang dari 10 menit dan sleepwalker biasanya tidak ingat akan peristiwa tersebut.
Selain tidur berjalan, ada perilaku lain yang dapat terjadi selama episode ini lho, Fellas. Yaitu:
- Duduk diam di tempat tidur
- Mengigau
- Tidur dengan mata terbuka
- Memiliki ekspresi wajah kosong
- Menyetir
- Perilaku aneh, seperti buang air kecil di lemari
- Kebingungan saat terbangun
Apa faktor penyebab Somnambulism?
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kondisi ini. Menurut penelitian, 80% sleepwalker disebabkan karena faktor genetik. Orang dengan gangguan kesehatan mental dan penggunaan zat tertentu juga lebih cenderung berjalan dalam tidur. Misalnya yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan depresi mayor, gangguan kecemasan, serta alkoholik.
Obat-obatan seperti antidepresan, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), obat tidur tanpa resep, atau obat tidur-hipnotis tertentu juga dapat meningkatkan risiko sleepwalking. Masalah tidur lain seperti sleep apnea atau insomnia juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Somnambulism pada dewasa dan anak-anak
Antara pria dan wanita memiliki kecenderungan Somnambolism yang sama. Namun, sindrom ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Adapun anak-anak lebih cenderung berjalan dalam tidur daripada orang dewasa. Yaitu, dengan prevalensi puncak berjalan dalam tidur terjadi pada sekitar usia 10 tahun. Risiko sleepwalking pada anak-anak pun tak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Apakah Sleepwalking berbahaya?
Apakah sleepwalking berbahaya? Ini tergantung kondisinya. Jika kejadian ini berulang, tentu dapat mengganggu kesehatan. Disamping itu, perilaku lain yang dilakukan saat dalam kondisi ini tentunya dapat berbahaya, contohnya menyetir.
Jika sudah begini, kamu disarankan untuk meminta bantuan ke profesional kesehatan. Satu hal ketika hendak berobat ke profesional kesehatan adalah ceritakan dengan jujur kondisi kamu ya, Alpas Fellas.
Bagaimana pencegahan dan perawatannya?
Untuk menghindari sindrom ini, usahakanlah untuk mendapatkan tidur yang cukup. Ciptakan suasana sebelum tidur yang nyaman dan santai. Lakukan kegiatan positif, seperti berolahraga atau menjalani hobi, agar terhindar dari stres. Melakukan perubahan gaya hidup juga menjadi salah satu cara yang efektif.
Jika hendak berobat ke dokter, kamu mungkin diberikan obat penenang. Kamu juga akan mendapat terapi kecemasan dan stres jika dirujuk ke profesional di bidang kesehatan mental.
Ditulis oleh: Nurul Izzatur R
Sumber:
Smith, Kathleen. (2018). Sleepwalking: Somnambulism symptoms, treatment & causes. Retrieved from: https://www.psycom.net/sleepwalking-somnambulism
Mayo Clinic. (2017). Sleepwalking. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleepwalking/symptoms-causes/syc-20353506