Alpas Fellas, beberapa orang atau mungkin kamu sendiri pernah mengalami peristiwa besar yang buruk dalam hidup dan membekas di ingatan. Pengalaman buruk ini bisa memberikan trauma saat kamu mengingat kejadiannya. Jika seseorang mampu bangkit dari keterpurukan dan mendapatkan perawatan serta dukungan yang tepat, kondisi tersebut tidak menimbulkan trauma.
Saat seseorang mengalami gangguan kecemasan berkepanjangan karena mengalami peristiwa traumatis, keadaan ini disebut Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Mungkin dari kamu ada yang bertanya-tanya peristiwa traumatis apa yang bisa menyebabkan gangguan psikologis ini muncul?
Bagi pria, penyebab PTSD bisa disebabkan karena pemerkosaan, penolakan saat usia kanak-kanak, penganiayaan fisik ketika anak-anak.
Sedangkan bagi perempuan, sebagian besar terjadi karena pemerkosaan, pelecehan seksual, penyerangan secara fisik, dan diancam menggunakan senjata.
Selain itu, berada di kondisi peperangan, menjadi korban bencana alam juga salah satu penyebab munculnya PTSD.
Berikut gejala yang muncul jika seseorang yang mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD):
- Mereka akan menghindari pembicaraan, tempat, kegiatan atau orang yang bisa mengingatkannya pada peristiwa itu.
- Selalu mimpi buruk, berulang-ulang mengingat tentang peristiwa traumatis bahkan saat kamu berusaha keras untuk tidak mengingatnya.
- Mengalami tekanan emosional yang parah atau reaksi fisik terhadap hal-hal yang mengingatkan pada peristiwa traumatis.
- Merasa gelisah, mudah kaget atau takut bahkan kesulitan.
- Sering merasa negatif tentang diri, kehilangan minat bersosialisasi, atau putus asa dengan masa depan.
Ada beberapa penyebab yang mungkin bisa memperkuat gejala PTSD bagi seseorang. Memiliki riwayat keluarga dengan penderita PTSD, riwayat pelecehan seksual atau tingkat stres yang tinggi dalam keseharian bisa jadi salah satu penyebab yang kuat. Kemampuan coping stress, tidak mendapatkan bantuan yang tepat dari tenaga ahli, dan adanya riwayat depresi atau kecemasan juga mempengaruhi PTSD.
Terdapat beberapa treatment yang bisa dilakukan bagi orang yang mengalami PTSD mulai dari terapi kognitif, talk therapy, hingga lewat pengobatan.
Jika gejala yang disebutkan sesuai dengan apa yang kamu rasakan, pergi ke psikolog untuk mendapatkan perawatan adalah solusi yang tepat.Jangan ragu untuk mencari bantuan untuk memulihkan kondisimu. Jangan pula mengklaim suatu diagnosa psikologis tanpa hasil dari tenaga ahli kesehatan mental. Kamu juga bisa mencari support group untuk melewati masa-masa sulit, Fellas.
Ditulis oleh: Fajar Rahman
Sumber: Gregory, C. (2019) Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): Understanding PTSD Symptoms and Causes. Retrieved from: https://www.psycom.net/post-traumatic-stress-disorder/