Alpas Fellas, pernahkah kamu merasa perutmu sakit saat akan presentasi? Atau tubuhmu mengeluarkan keringat dingin saat pertama kali melakukan interview kerja di perusahaan favorit? Ternyata reaksi-reaksi tersebut ada hubungannya secara psikologis yang dikenal dengan psikosomatis.
Menurut Lickerman (2010), psikosomatis adalah sakit fisik yang disebabkan karena adanya tekanan psikologis yang besar dan mendadak. Biasanya seseorang akan merasa sakit secara fisik, namun ketika melakukan pemeriksaan lewat dokter, gagal dibuktikan secara pemeriksaan medis. Biasanya seseorang yang merasa psikosomatis sering merasa nyeri atau memiliki permasalahan pada lambung.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 20% pasien yang datang ke dokter mengalami gejala fisik yang disebabkan tekanan psikologis. Potensi utama penyebab psikosomatis dijelaskan menurut Lickerman (2010) adalah adanya dampak dari trauma atau kejadian yang tidak menyenangkan. Selain itu bisa juga terjadi karena seseorang memiliki kecemasan lebih tinggi dibanding orang lain.
Pada dasarnya, otak dan tubuh memiliki keterkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Otak akan mengirimkan sinyal dan instruksi kepada tubuh dan begitupula sebaliknya. Oleh karena itu, ketika kita sedang dalam kondisi berpikir terlalu keras, tubuh kita secara otomatis juga akan merespons yang sama. Salah satu contohnya adalah ketika kamu sedang mengalami kecemasan yang tinggi. Biasanya reaksi fisik yang terjadi adalah detak jantung yang cepat, keringat dingin bahkan sulit berkonsentrasi. Sehingga gerak tubuhmu tentu berjalan tidak sinkron karena pikiran kita terlalu berpusat pada sesuatu.
Banyak dokter yang meyakini bahwa sebenarnya secara umum penyakit fisik datang karena adanya hambatan secara psikis. Apalagi jika orang tersebut cenderung memendam permasalahan yang sedang dialami dan tidak mengungkapkan atau mencari pertolongan kepada orang lain.
Oleh karena itu, yuk kita lebih peduli dan menjaga dengan pikiran kita. Karena, pikiran juga bisa lho menjadikan fisik kamu tidak sekuat dulu. Cemas boleh, takut boleh, sedih boleh, tapi jangan berlebihan ya! Karena semua yang berlebihan itu tidak baik 😉
Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu
Sumber: Lickerman, A. (2010). Psychosomatic Symptoms: How emotional trauma often manifests as physical symptoms. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/gb/blog/happiness-in-world/201003/psychosomatic-symptoms