Psikopat atau Sosiopat? Kenali Perbedaan Antara Keduanya, Yuk!

Alpas Fellas, pernahkah kalian mendengar istilah psikopat yang sering dibicarakan di lingkungan? Seseorang yang sering menyakiti orang lain tanpa adanya rasa bersalah atau perasaan sedih, seringkali dikaitkan dengan istilah ini. Namun, apakah benar istilah ini telah dipahami sesuai dengan kebenarannya? Lalu, bagaimana dengan istilah sosiopat? Sebenarnya, kedua istilah ini sama atau beda, sih?

Sosiopat dan Psikopat adalah istilah yang memiliki makna berbeda satu sama lain. Namun, keduanya memiliki kesamaan yaitu berada dalam satu jenis gangguan yang sama yaitu gangguan kepribadian dalam jenis Antisocial Personality Disorder. Umumnya, keduanya sama-sama memiliki kesulitan dalam membentuk hubungan emosi dengan orang lain atau sebaliknya lebih mudah memahami emosi orang lain. Menipu dan manipulasi juga merupakan fitur inti dari keduanya. Jadi apa saja pengertian dari keduanya sesuai dengan penjelasan psikologi, ya?

Psikopat adalah individu yang mengalami kesulitan dalam membentuk keterikatan emosional dengan orang lain. Mereka cenderung membentuk emosi secara manipulatif agar mendapatkan keuntungan untuk dirinya tanpa merasa bersalah sedikitpun. Mereka juga tidak peduli bahwa perilaku mereka telah menyakiti orang lain.

Sedangkan sosiopat adalah individu yang impulsif dan memiliki perilaku tidak menentu. Hal itu hadir dengan tidak terencana dikarenakan kesulitan mereka dalam membentuk ikatan emosi dengan orang lain. Namun, mereka tidak sampai membentuk perilaku yang menyakiti dan tidak hadirnya rasa bersalah. Kebanyakan, individu yang memiliki gangguan ini masih mampu membina hubungan normal dengan orang lain. Gejala bagi mereka yang mengalami Antisocial Personality Disorder telah muncul sejak usia 15 tahun dan sebelumnya diikuti dengan munculnya Conduct Disorder.

Para peneliti umumnya mempercayai bahwa psikopat terjadi karena adanya kecenderungan genetik. Psikopat nampaknya berhubungan dengan adanya perbedaan fisiologi otaknya. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa psikopat memiliki komponen-komponen otak yang terhambat. Komponen otak yang dimaksud memiliki peran dalam meregulasi emosi serta mengontrol impulsi. Sedangkan peneliti mempercayai bahwa sosiopat merupakan hasil dari faktor lingkungan. Misalnya, anak atau remaja yang tumbuh dalam lingkungan rumah yang buruk, membuatnya mengalami kekerasan fisik, emosi atau trauma masa kecil.

Sekarang Alpas Fellas paham kan perbedaan keduanya? Semoga setelah ini tidak ada yang keliru mengenai istilah ini, ya. Pastikan juga bahwa istilah ini adalah istilah gangguan psikologis yang hanya dapat diketahui setelah mendapat diagnosis resmi dari psikolog.

Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu

Sumber: Grohol. J. M. (2018). Differences Between a Psychopath vs Sociopath. Retrieved from: https://psychcentral.com/blog/differences-between-a-psychopath-vs-sociopath/

Write a comment