Otak Tidak Pernah Tidur? Mengapa Bisa Demikian?

Menurutmu, tidur itu berguna untuk apa sih, Fellas? Ternyata banyak manfaatnya, lho. Mulai dari memulihkan kesegaran tubuh dan pikiran, membersihkan memori buruk di otak kita sampai menyeimbangkan metabolisme tubuh. Tapi pernahkah kalian berpikir, apakah otak ikut tidur saat kita sedang tertidur lelap?

Faktanya, otak tetap terjaga meski kita sedang tidur, lho. Ini terjadi karena adanya dua varasi gelombang tidur dalam otak. Gelombang pertama bernama Sleep-slow Wave Sleep (SWS) yang berarti gelombang pelan atau disebut tidur lelap (non-REM). Lalu gelombang kedua bernama Rapid Eye Movement (REM) yang disebut juga tidur bermimpi. Rata-rata kita tidur dengan gelombang SWS yang ditandai dengan gelombang otak yang besar dan lamban serta otot yang rileks dan pelan. Tanda lainnya adalah pernapasan dalam yang dapat membantu otak dan tubuh pulih kembali setelah seharian beraktivitas.

Dalam masa SWS, otak sibuk membentuk ingatan baru, memperkuat ingatan yang lebih lama, dan menghubungkannya dengan ingatan yang baru dengan ingatan sebelumnya. Begitu pula saat masa REM. Proses ini berperan penting saat kita belajar dimana kita bisa dengan mudah mengingat memori sebelumnya.

Secara teknis, rasa ingin tidur berawal dari bagian otak yang memproduksi SWS. Menurut para peneliti, SWS terjadi karena aktivitas dua kelompok sel, nukleus preoptik ventrolateral di hipotalamus dan zona “parafacial” di batang otak. Kedua kelompok sel tersebut bisa memicu hilangnya kesadaran seseorang apabila terpicu suatu rangsangan. Setelah tertidur lelap, proses tidur bermimpi atau REM menyusul.

Pada fase REM atau bermimpi, aktivitas otak justru meningkat sementara tubuh menjadi lumpuh dan pernapasan serta detak jantung tidak menentu. Dalam fase ini otak menyimpan informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas motorik, seperti mengemudi, mengayunkan raket tenis, atau berlatih gerakan dansa baru, sehingga tugas-tugas ini menjadi otomatis. Saat tidur REM, otak mentrasnfer ingatan jangka pendek yang disimpan di korteks motorik ke lobus temporal. Nantinya ingatan jangka pendek tersebut diubah menjadi ingatan jangka panjang.

Selain itu, saat kita tengah tertidur lelap, otak juga bertugas untuk membuat keputusan, meningkatkan kreativitas, dan detoksifikasi. Hal inilah yang dimaksud mengapa otak kita tidak pernah istirahat selama kita tidur.

 

Ditulis oleh: Nurul Izzatur Ramadhani

Sumber :

Frohlich, J. (2019). What Happens to Your Brain When You Sleep?,  diakses dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/consciousness-self-organization-and-neuroscience/201904/what-happens-your-brain-when-you-sleep 

Scientific American Mind. (2015). What Happens in the Brain During Sleep?, diakses dari https://www.scientificamerican.com/article/what-happens-in-the-brain-during-sleep1/ 

Gregoire, C. (2014). 5 Amazing Things Your Brain Does While You Sleep, diakses dari https://www.huffpost.com/entry/brain-sleep_n_5863736 

Write a comment