Halo, Alpas Fellas! Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Tiktok yang sedang naik daun saat ini. Aplikasi ini merupakan sumber dari berbagai macam challenge dan trend yang dapat dijadikan sumber hiburan di masa social distancing. Namun tidak semua challenge dianggap menghibur, salah satunya adalah challenge yang sedang trend di media sosial dalam beberapa hari terakhir yaitu Mugshot Challenge.
Mugshot merupakan potret dari wajah seseorang yang digunakan untuk kepentingan resmi, biasanya digunakan untuk catatan polisi. Mugshot challenge merupakan sebuah tren yang muncul pada awal bulan maret di Tiktok. Orang-orang yang mengikuti challenge ini merekam video mereka dengan eyeliner yang belepotan dan rambut yang berantakan di depan tembok putih. Beberapa orang bahkan mengeluarkan upaya lebih banyak. Mereka menambahkan make-up yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat seperti darah di wajah dan mengesankan kondisi yang sedang babak belur.
Bagi sebagian orang, challange ini terlihat menyenangkan dan tidak terlihat berbahaya, tapi tidak halnya dengan korban kekerasan. Challange ini bisa menjadi trigger bagi mereka, membuat tidak nyaman, dan mengganggu.
Dilansir dari Tempo, Siti Aminah Tardi, salah satu komisioner Komnas Perempuan, mengatakan bahwa challenge ini tidak sensitif dan seolah-olah merayakan perbuatan kekerasan. Dikhawatirkan dengan adanya challenge ini, kepekaan terhadap tindak kekerasan akan berkurang. Challenge ini juga dapat mengingatkan korban kekerasan terhadap pengalaman traumatis yang pernah dialami terutama bagi yang sedang menjalani proses healing. Selain berdampak bagi korban kekerasan, challenge ini juga dianggap tidak sensitif dan terhadap komunitas kulit hitam dan orang-orang latin. Mereka digambarkan sebagai komunitas marginal dan sering menjadi subjek untuk racial profiling serta kekerasan yang dilakukan oleh polisi (police brutality).
Challange yang bertebaran di internet memang bisa jadi sarana untuk mengekspresikan diri oleh sebagian orang. Namun, ada baiknya mempertimbangkan perasaan korban kekerasan dan komunitas marginal yang akan terganggu atau tersakiti dengan adanya Mugshot Challenge. Masih banyak lho challange lain yang bisa menghibur, mengasah kreativitas, dan sarana mengekspresikan diri yang tidak menyinggung orang lain.
Yuk, lebih peka dengan sekitar dan bijak dalam menggunakan media sosial!
Ditulis Oleh: Alya Salsabiila
Sumber:
Dsilva, N. (2020, April 14). How The ‘Mugshot Challenge’ Can Trigger Abuse Victims. Retrieved from https://www.femina.in/life/how-the-mugshot-challenge-can-trigger-abuse-victims-154090.html
Putri, B. U. (2020, April 12). Komnas Perempuan: Mugshot Challenge Tak Sensitif Pada Korban. Retrieved from https://nasional.tempo.co/read/1330685/komnas-perempuan-mugshot-challenge-tak-sensitif-pada-korban
Sung, M. (2020, April 7). Unpacking the controversial ‘mugshot challenge’ makeup trend. Retrieved from https://sea.mashable.com/culture/9936/unpacking-the-controversial-mugshot-challenge-makeup-trend