Setiap tanggal 30 Maret diperingati sebagai World Bipolar Day. Bipolar Disorder masuk ke dalam klasifikasi gangguan mood yang seringkali mendapat stigma keliru di kalangan masyarakat. Stigma ini tentunya membuat orang dengan Bipolar menjadi tidak nyaman. Kali ini Alpas akan memberikan 5 fakta menarik mengenai Bipolar yang sering beredar keliru di masyarakat. Apa saja, ya?
Bipolar sama dengan mood swing, suasana hatinya dapat dikontrol.
Bipolar bukanlah mood swing. Orang dengan Bipolar mengalami perubahan yang ekstrem dalam hal mood dan energi sehingga berdampak pada aktivitas hingga jam tidurnya. Sebagian mengira bahwa dengan berolahraga, mengkonsumsi makanan yang tepat, dan berpikiran positif dapat langsung mengurangi gejala Bipolar.
Orang yang mengalami Bipolar sering mencari perhatian.
Mereka yang sedang mengalami fase manik atau depresif bukan untuk mencari perhatian lingkungan. Kondisi manik atau depresif adalah kondisi medis dan keadaan tersebut tidak mengubah gejalanya.
Bipolar bukan termasuk gangguan mental yang langka.
Menurut data yang diperoleh WHO (2016), orang yang mengalami Bipolar lebih banyak, sebesar 60 juta, dibandingkan dengan penderita depresi.
Orang dengan Bipolar tidak bisa menjadi sukses.
Lagi-lagi stigma ini keliru, Alpas Fellas. Kondisi mental tertentu tidak menghalangi seseorang untuk menjadi sukses dan berdaya untuk lingkungannya. Dengan melakukan terapi obat-obatan hingga mendapat dukungan penuh dari lingkungan sekitar, orang dengan Bipolar tentu punya kesempatan yang sama untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Pengobatan untuk bipolar selalu sama.
Nyatanya, perlu beberapa kali trial and error untuk mengetahui obat jenis mana yang cocok karena tiap orang belum tentu memiliki efek yang sama. Ada beberapa obat mood stabilizer dan jenis obat lainnya untuk mengobati bipolar. Penting untuk berkonsultasi dengan psikiater jika obat tersebut memiliki efek samping.
Jika Alpas Fellas memiliki kerabat, teman, atau orang tersayang yang mengalami Bipolar, yuk kita bantu mereka agar menjadi pribadi yang lebih berdaya dengan selalu mendukungnya. Lingkungan yang positif tentunya akan membuat seseorang menjadi lebih kuat dan mempu bersemangat dalam menjalani hari-harinya.
Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu
Sumber:
Legg, T. J. (2017). Please Stop Believing These 8 Harmful Bipolar Disorder Myths. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/8-harmful-bipolar-disorder-myths-you-need-to-stop-believing#1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. Diakses dari: http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatan-jiwa-masyarakat.html
Tartakovsky, M. (2018. Oct 8). 5 Myths about Bipolar Disorder That Boost Stigma. Retrieved from: https://psychcentral.com/lib/5-myths-about-bipolar-disorder-that-boost-stigma/