Koreksi Mitos Tentang Eating Disorder Dengan 5 Fakta

Eating Disorder atau Gangguan Makan secara resmi diklasifikasikan sebagai gangguan mental oleh DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder). Meskipun memiliki nama yang berhubungan dengan makan ataupun makanan, Gangguan Makan lebih dari sekedar makanan lho, Alpas Fellas! Gangguan Makan adalah kondisi kesehatan mental kompleks yang sering membutuhkan intervensi dari para ahli medis dan psikologis untuk mengobati hal tersebut. Banyak orang salah kaprah mengenai gangguan ini, bahkan banyak pula mitos-mitos terkait dengan Gangguan Makan. Nah, untuk menanggulangi hal tersebut, berikut 5 fakta mengenai Gangguan Makan yang harus kamu ketahui :

Mitos: Orang dengan gangguan makan bisa dilihat kondisinya dari tampilan fisik yang terlihat

Fakta: Banyak orang dengan kelainan makan terlihat sehat namun sebenarnya mungkin sangat sakit. Seperti misalnya bulimia nervosa, menggunakan binge eating dan purging untuk mengendalikan berat badan. Orang-orang ini mungkin terlihat sehat, meskipun sebenarnya ada kerusakan internal pada tubuh mereka.

Mitos: Gangguan makan adalah lifestyle choice

Fakta: Gangguan makan bukanlah pilihan, tetapi penyakit serius yang dipengaruhi secara biologis. Gangguan makan sering dianggap sebagai penyakit pilihan karena lifestyle atau konsekuensi dari adopsi diet ekstrem yang disengaja. Namun, gangguan ini sebenarnya jauh lebih kompleks daripada yang dikira.

Mitos: Gangguan makan tidak terlalu serius ataupun membahayakan

Fakta: Beberapa penelitian mengatakan bahwa ada kaitannya antara gangguan makan dengan percobaan bunuh diri. Selain itu, jika tidak diobati, gangguan makan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, atau gangguan usus. Kerusakan otak dan kegagalan multi-organ juga bisa menyebabkan efek samping dari gangguan ini.

Mitos: Gangguan makan adalah kesalahan keluarga

Fakta: Keluarga tidak bisa menjadi penyebab satu-satunya; nyatanya adalah mereka bisa menjadi teman terbaik pasien dan caregiver dalam proses pengobatan. Selama bertahun-tahun, orang tua — terutama ibu — disalahkan karena menyebabkan gangguan makan. Masih banyak orang yang mempercayai ini, bahkan sampai sekarang. Tapi, berkat penelitian dan upaya advokasi baru-baru ini, tentunya mitos yang ada itu keliru.

Mitos: Gangguan makan tidak dapat disembuhkan

Fakta: Pulih sepenuhnya dari gangguan makan itu dimungkinkan lho, Fellas. Deteksi dan intervensi dini tentunya sangat penting untuk dilakukan. Menurut Dr. Cynthia Bulik, seorang spesialis gangguan makan, di masa lampau belum ada perawatan yang efektif bagi pasien gangguan makan. Hal ini membuat banyak orang tetap sakit kronis. Namun, dengan diperkenalkannya perawatan yang memprioritaskan pengaturan makan dan mengatasi gejala secara langsung, banyak pasien yang pulih dari gangguan ini.

Jika kamu atau seseorang di sekitarmu makan dengan tidak wajar, jangan lupa periksakan ke pihak profesional ya, Fellas!

 

Ditulis oleh: Raihani Haurannisa

Sumber:

Fontenot, M. (2018, March 1). Busting 5 Myths about Eating Disorders. Retrieved from: https://www.hhs.gov/blog/2018/03/01/busting-5-myths-about-eating-disorders.html

Muhlheim, L. (2019, October 29). 9 Essential Facts About Eating Disorders. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/essential-facts-about-eating-disorders-4164361 

Write a comment