Tren pembelajaran virtual era pandemi ini membuat tulisan tangan semakin ditinggalkan. Eksperimen pembelajaran jarak jauh telah mempertajam keterampilan mengetik dan teknologi, sementara seni menulis semakin berkurang.
Berdasarkan studi dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), tulisan tangan (kursif) membantu otak belajar dan mengingat dengan lebih baik. Nah, Fellas simak faktanya dibawah ini!
Melatih otak saat belajar
Anggota peneliti NTNU mengungkapkan bahwa dengan tulisan tangan dapat memunculkan pola aktivitas spesifik yang membuat otak lebih terbuka untuk belajar. Pola aktivasi ini terbukti penting untuk proses mengingat dan pengkodean informasi baru. Tulisan tangan dan gambar melibatkan lebih banyak pengalaman indrawi, yang membuka otak untuk belajar. Saat proses menulis, ada gerakan tangan yang merupakan integrasi motorik sensorik. Proses sensorik ini menciptakan kontak pada bagian-bagian otak dan membukanya untuk belajar, sehingga proses belajar dan mengingat menjadi lebih baik.
Lebih memaksimalkan kekuatan otak
Otak bekerja dengan mengaktifkan jaringan sel otak (neuron) yang membantu berbagai bagian otak berkomunikasi. Sinyal dikirim melalui neuron, lalu diterjemahkan dalam pikiran dan tindakan. Saat menulis, tidak hanya mengaktifkan motorik cortex untuk menggerakan tangan, tetapi juga aspek perencanaan motorik cortex visual. Hal ini berguna untuk memvisualisasikan huruf-huruf dalam pikiran dan mengaktifkan jaringan bahasa di central lobes dan temporal lobes dalam berkomunikasi. Selain itu, berguna pula untuk mengaktifkan jaringan yang terkait dalam membaca dan mengeja.
Latihan menulis semakin berkurang
Menurut survei, beberapa sekolah di Norwegia telah sepenuhnya berbasis digital dan mengurangi latihan menulis tangan. Sekolah-sekolah di Finlandia, negara yang terkenal dengan sistem pendidikannya ini bahkan lebih digital daripada di Norwegia. Sangat sedikit sekolah yang menerapkan latihan menulis tangan.
Sebetulnya, masalah utamanya bukan pada bagaimana teknologi “membunuh” tulisan tangan, tetapi apakah tulisan tangan masih relevan dalam masyarakat saat ini. Pilihan antara menulis tangan atau keterampilan teknologi pengajaran menjadi kendala waktu dan tuntutan kurikulum. Sementara itu, Bershtein seorang pengawas siswa-guru di The College of New Jersey, mengakui bahwa alat digital terlihat menarik efisien dalam memenuhi kebutuhan siswa. Sementara itu, penting juga bagi orang dewasa untuk tetap menulis tangan bila memungkinkan, seperti menulis daftar belanja atau membuat catatan.
Diperlukan adanya keseimbangan yang baik antara penggunaan perangkat digital dan tulisan tangan. Menulis tangan tidak boleh dianggap menyita waktu, tetapi sebagai meluangkan waktu untuk bentuk seni yang hilang. Yuk Fellas, tetap menulis tangan karena memiliki segudang manfaat!
Ditulis oleh: Nani Yuliani
Diedit oleh: Kinanti Priscilla Natalie
Sumber:
Gillespie, C. (2020, October 24). Writing by Hand Boosts Brain Activity and Fine Motor Skills, Study Shows. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/how-the-dying-art-of-handwriting-boosts-brain-activity-and-fine-motor-skills-5083814