Pelecehan seksual merupakan sebuah isu yang sering terjadi di kalangan manapun, termasuk remaja. Semakin berkembangnya teknologi, remaja juga semakin mudah untuk mengakses konten pornografi. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan pengetahuan mereka mengenai pelecehan seksual. Para remaja sering sekali tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi korban atau pelaku dari pelecehan seksual.
Sebuah studi dilakukan selama 5 tahun untuk memeriksa hubungan antara pelecehan seksual dan intimidasi pada 1.300 siswa SMP dan SMA. Hasilnya, 43% dari siswa melaporkan bahwa mereka adalah korban pelecehan seksual verbal. Survei lain juga menunjukkan bahwa 87% wanita berusia 18-25 tahun telah mengalami pelecehan seksual di hidupnya. Pelecehan seksual yang dialami yaitu dipanggil, disentuh tanpa izin oleh orang asing, dan dihina dengan kalimat seksual.
Banyak remaja, khususnya di tingkat SMP dan SMA, yang tidak memahami dengan baik apa itu pelecehan seksual. Mereka mungkin tak memahami bahwa pelecehan seksual tidak hanya sekedar menyentuh atau melakukan hubungan intim saja. Remaja juga tidak menyadari dampak emosional akibat dari pelecehan seksual dari pihak korban. Untuk itulah, para remaja perlu diberikan edukasi mengenai seks dan pelecehan seksual.
Namun, bagaimana ya cara terbaik untuk menjelaskan pelecehan seksual kepada remaja agar tidak ada salah paham? Berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan:
1. Memberikan definisi spesifik
Berikanlah definisi secara spesifik mengenai seks dan berbagai bentuk pelecehan seksual. Katakanlah bahwa pelecehan seksual bisa secara verbal dan fisik. Pastikan kamu menekankan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi oleh laki-laki dan perempuan. Lalu, jelaskan juga bahwa pelecehan seksual bisa datang dalam berbagai bentuk. Baik itu secara fisik dan verbal. Berikan contoh komentar atau tindakan yang bisa disebut sebagai bentuk pelecehan seksual yang terjadi baik secara online atau langsung secara spesifik.
2. Berbicara secara terbuka
Terkadang remaja merasa tabu dan malu untuk membicarakan pelecehan seksual dengan orang tua dan teman. Remaja cenderung tertutup dan enggan untuk berdiskusi karena merasa dituduh telah melakukan hal tersebut. Berilah topik yang tidak langsung membahas mengenai pelecehan seksual, seperti hubungan romantis. Berikan pertanyaan yang dapat membuat remaja mempertimbangkan dan mengevaluasi respons emosional kepada pasangan. Buatlah suasana diskusi terbuka agar remaja merasa nyaman untuk membahasnya.
3. Ajarkan remaja tentang ucapan atau tindakan yang pantas digunakan
Banyak remaja yang tak memahami atau menyadari bagaimana ucapan dan tindakan yang dilakukan berdampak pada orang lain. Jika ada ucapan atau tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh remaja, cobalah untuk mengintervensinya dengan tenang. Bantulah mereka untuk belajar berpikir sebelum berbicara atau bertindak. Orang tua juga bisa tetapkan bahasa yang santun, jelas, dan tidak merendahkan.
4. Mengevaluasi media
Berbagai media online dapat menjadi cara terbaik bagi remaja dalam memahami pelecehan seksual. Coba evaluasi media atau berita mengenai pelecehan seksual bersama dengan remaja untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pelecehan seksual. Kamu juga bisa membantu remaja untuk belajar menghindari keterlibatan dalam pelecehan seksual dari media tersebut.
Semoga tips ini bisa membantumu bagi yang memiliki anak atau saudara yang berusia remaja ya, Alpas Fellas.
Ditulis Oleh: Sarah Putri Ramadhani
Sumber:
Hurley, K. ( 2019, Mar 25). How To Talk Teens about Sex and Sexual Harassment. Retrieved From: https://www.psycom.net/talk-to-teens-about-sexual-harassment