Rahasia Menjadi Pendengar yang Baik, Bagaimana Caranya?

“Kamu ada masalah apa? Sini, biar aku dengarkan.”

Kalian pasti pernah mengatakan hal tersebut ketika teman punya masalah. Namun, apakah Fellas yakin bahwa kalian benar-benar mendengarkan dengan baik apa yang mereka katakan? Atau kalian sadar bahwa justru kalian lebih banyak berbicara dibandingkan mendengarkan? Ternyata, mendengar itu tidak semudah yang dikira, lho. Seringkali kita membuat kesalahan dalam mendengarkan orang lain, seperti kecenderungan untuk memotong pembicaraan, berusaha menyampaikan opini sendiri, dll. Seorang penulis bernama Stephen R. Covey bahkan mengatakan, “Most people do not listen with the intent to understand; they listen with the intent to reply.”

Lalu, apa saja yang harus dilakukan supaya kita bisa menjadi pendengar yang baik dan benar? Nah, berikut terdapat beberapa tips yang bisa Alpas Fellas lakukan untuk bisa mengasah kemampuan mendengarmu:

Clear your mind

Sebelum mendengarkan, tanyakan dulu kepada dirimu apakah kamu benar-benar siap untuk mendengarkan ceritanya. Coba cek bagaimana perasaan, asumsi, dan mindset-mu saat itu. Singkirkanlah asumsi-asumsi yang ada ketika temanmu bercerita.

Aktifkan bahasa tubuh

Ketika temanmu bercerita, pastikan Fellas melakukan kontak mata, menganggukan kepala atau mencondongkan tubuh kedepan untuk mengirimkan sinyal bahwa kamu mendengarkan dan tertarik dengan apa yang dikatakan oleh temanmu. Singkirkan juga hal-hal yang dapat mengalihkan perhatianmu, seperti smartphone.

Gunakan open-ended questions dan lakukan konfirmasi.

Gunakan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih lanjut cerita temanmu. Dibandingkan “Apakah kamu merasa sedih/marah?”, kamu bisa menggunakan “Bagaimana perasaanmu terhadap situasi itu?”. Selain itu, pastikan juga kamu mengkonfirmasi apa yang dikatakan oleh temanmu dengan meringkas kembali ceritanya. Hal ini untuk memastikan apakah pemahamanmu terhadap cerita itu benar.

Breathe before you speak

Seringkali, kita terburu-buru untuk membalas, menyelesaikan ucapan mereka, bahkan memotong pembicaraan mereka. Untuk menghindari hal tersebut, cobalah untuk menarik napas perlahan sebelum kamu merespons ucapan mereka. Jeda yang diberikan ketika kita menarik napas akan memberikan waktu kepada pihak lain untuk menyusun dan merefleksikan kembali pikiran dan perasaannya, serta memberi kesempatan jika ada hal yang ingin diucapkan lagi.

Pertimbangkan kata-kata yang akan diungkapkan

Pilihlah kata-kata yang tepat saat merespon cerita temanmu. Jangan sampai perkataanmu malah menyakiti atau malah membuat mereka tidak nyaman untuk bercerita denganmu.

Nah, beberapa tips diatas merupakan hal-hal yang bisa Fellas lakukan untuk menjadi pendengar yang baik. Kamu mungkin tidak bisa memberikan solusi terhadap masalah mereka, namun menjadi pendengar yang baik mungkin merupakan hal yang cukup dan berarti bagi teman-temanmu.

Kalau merasa tidak ada yang bisa mendengarkan ceritamu, kamu bisa cerita dengan tim Online Consultation Alpas, lho. Untuk bisa berkomunikasi dengan mereka silakan klik disini.

 

Ditulis oleh: Ria Khairunnisa.

Sumber :
Miller, K. E. (2018, September 21). A Simple and Powerful Technique for Better Listening. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-refugee-experience/201809/simple-and-powerful-technique-better-listening

Tartakovsky, M. (2018, July 08). 7 Tips to Become a Better Listener. Retrieved fromi : https://psychcentral.com/blog/7-tips-to-become-a-better-listener/

Write a comment