Mengenal Regulasi Diri: Kemampuan untuk Membuat Hidup Nyaman

Hai Alpas Fellas! Pernah mendengar kata self-regulation atau regulasi diri? Secara sederhana, self-regulation diartikan sebagai kemampuan untuk mengontrol emosi, pikiran, dan perilaku dalam mencapai tujuan tertentu. Self-regulation sering disamakan dengan self-control, meskipun sebenarnya keduanya berbeda. Apabila self-regulation lebih dikategorikan sebagai kemampuan sosial, self-control cenderung dimaknai sebagai kemampuan individu untuk menahan diri dari hal-hal lain. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kemampuan regulasi diri membantu individu memiliki self-control.

Regulasi diri dapat terlihat melalui bermacam perilaku, seperti dapat mengatasi stres dan rasa frustasi, serta dapat berpikir menyeluruh mengenai suatu masalah. Individu dengan regulasi diri yang baik dapat tetap tenang di bawah tekanan dan bisa bangkit dari kegagalan atau keterpurukan. Karakteristik lain mengenai perilaku regulasi diri adalah mampu menenangkan diri sendiri saat merasa sedih dan dapat melihat sisi baik dari orang lain. Melihat tantangan sebagai kesempatan berkembang serta bertahan dalam keadaan sulit juga termasuk dari perilaku regulasi diri. Pada anak-anak, regulasi diri bisa terlihat dari kemampuan anak untuk bermain bersama dan berbagi mainan dengan teman sebayanya. 

Apabila Alpas Fellas merasa belum memiliki karakteristik tersebut, tidak usah khawatir. Regulasi diri adalah suatu hal yang bisa kita latih. Saat mengalami suatu masalah, manusia umumnya memiliki tiga pendekatan, yaitu approach (mendekat), avoidance (menghindar), dan attack (menyerang). Jika selama ini Fellas merasa sering ‘lari’ dari kewajiban atau suatu masalah, Fellas bisa bertanya pada diri sendiri: mengapa berperilaku seperti itu? Fellas bisa coba untuk berefleksi dan melihat ke dalam diri. Emosi apa yang sebenarnya dirasakan? Mengetahui perasaan yang Fellas alami bisa membantu mengidentifikasi perilaku apa yang sebaiknya Fellas lakukan. 

Alpas Fellas juga bisa membantu teman atau anak-anak di lingkungan terdekat untuk memulai latihan regulasi diri. Pada anak-anak, latihan yang dapat dilakukan contohnya adalah belajar untuk menunggu, belajar mengekspresikan emosi dengan baik, dan belajar memecahkan masalah. Beberapa manfaat dari kemampuan regulasi diri adalah meningkatnya toleransi terhadap keadaan sulit, dapat menyelesaikan permasalahan secara mandiri, dan perasaan lebih bahagia. Sebaliknya, orang dengan regulasi diri yang buruk mungkin merasa kurang percaya diri, kurang memiliki harga diri, serta kesulitan menangani stres dan frustasi. Seringkali, individu mengekspresikan perasaan-perasaan tersebut dalam bentuk kemarahan atau kecemasan.

Nah, setelah Alpas Fellas memahami apa itu self-regulation, yuk ikuti workshop yang diadakan Alpas x Sadari mengenai “Self-Management and Self-Evaluation for the Better You”! Di workshop ini, kamu bisa belajar lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan self-regulation. Segera daftarkan dirimu di tautan berikut ini ya!

 

 

Ditulis oleh: Olga Meidelina 

Sumber:

Cuncic, A. (2020). How to Develop and Practice Self-Regulation. Diakses pada tanggal 15 Juli 2020 dari https://www.verywellmind.com/how-you-can-practice-self-regulation-4163536

Lindberg, S. (2019). Understanding Self-Regulation Skills. Diakses pada tanggal 15 Juli 2020 dari https://www.healthline.com/health/childrens-health/self-regulation-skills

Write a comment