Membangkitkan Memori Masa Lalu dengan Mencium Aroma Tertentu

Alpas Fellas pernah menonton film Ratatouille? Film animasi tentang seekor tikus yang bisa memasak tersebut adalah salah satu film yang digemari banyak orang. Di dalam film Ratatouille, terdapat adegan seorang kritikus makanan bernama Anton Ego, mencicipi masakan sang tikus. Ketika hidangan tersebut masuk ke dalam mulutnya, seketika ia teringat dengan masa kecilnya. Kejadian seperti ini memiliki istilah tersendiri yaitu Proustian Moment.

Adanya hubungan antara penciuman dan memori

Hubungan antara penciuman dan memori yang sangat berkaitan bukanlah suatu hal yang mengejutkan. Hal ini disebabkan karena fungsi keduanya yang sangat berdekatan pada anatomi otak manusia. Penciuman diatur oleh bulbus olfaktorius yang berada pada bagian depan otak lalu mengirimkan informasi pada bagian otak lainnya untuk diproses. Aroma yang dicium kemudian sampai ke sistem limbik, amigdala, dan hipokampus, daerah dimana emosi dan memori diproses.

Proses yang terjadi ini pun membuat Fellas kadang teringat suatu memori saat mencium aroma tertentu. Baik itu aroma yang buruk atau yang baik, aroma yang kita cium dapat membuat kita merasa kembali pada suatu momen tertentu. Pernyataan ini juga didukung oleh studi dari Christina Zelano, PhD yang dipublikasikan pada Progress in Neurobiology.

Indera penciuman punya peran penting dalam aktivitas sehari-hari

Indra penciuman individu adalah salah satu indra yang sangat penting bagi manusia. Peran indra penciuman juga krusial dalam kegiatan kita sehari-hari. Melalui indra penciuman, seseorang bisa membuat berbagai keputusan, seperti makanan apa yang akan dimakan atau kemana kita akan pergi berikutnya. Tanpa disadari, kita seringkali mengandalkan indra penciuman untuk membuat keputusan ini setiap harinya.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa aroma yang kita sukai saat masih kecil, dapat memiliki efek hingga individu beranjak dewasa. Seperti misalnya, aroma yang menenangkan Fellas saat masih kecil masih dapat memberikan rasa ketenangan pada Fellas sekarang. Begitu pula sebaliknya, aroma yang memicu emosi negatif pada masa kecil, masih akan memicu emosi negatif saat Fellas dewasa.

Dampak penurunan fungsi penciuman

Penurunan fungsi indra penciuman saat individu beranjak dewasa dapat mengganggu kualitas hidup individu. Beberapa efek diantaranya adalah perasaan depresi atau juga penyakit Alzheimer. Menurunnya fungsi indra penciuman juga bisa berbahaya bagi individu, seperti tidak bisa mencium bau asap atau kebakaran. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya fungsi indra penciuman bagi keberlangsungan hidup individu.

Nah Fellas, ternyata signifikan sekali ya, fungsi indra penciuman bagi diri individu. Indra penciuman yang masih berfungsi dengan baik tentunya dapat membuat kualitas hidup individu tetap baik juga. Jadi, yuk semakin mengapresiasi kemampuan kita untuk mencium aroma di sekeliling kita yang membuat hidup kita berwarna.

 

Ditulis oleh: Olga Meidelina

Diedit oleh: Fathin Nibras

Sumber:

Styx, L. (2021). New Research Explains Why Scent Triggers Such Powerful Memories. Retrieved from https://www.verywellmind.com/new-research-explains-why-scent-triggers-such-powerful-memories-5116589

Walsh, C. (2020). What the nose knows. Retrieved from https://news.harvard.edu/gazette/story/2020/02/how-scent-emotion-and-memory-are-intertwined-and-exploited/

Write a comment