Penggunaan media sosial yang berlebihan menjadi salah satu perhatian khusus bagi banyak orang. Katanya salah satu penyebab depresi pada remaja adalah media sosial. Wah, kok bisa ya, Fellas?
Saat ini remaja tidak bisa lepas dari penggunaan media sosial. Para peneliti membuat penelitian untuk mematahkan kekhawatiran mereka mengenai dampak media sosial pada remaja yang menggunakan media sosial.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science mengungkapkan sebuah informasi baru. Hasil temuannya menjelaskan bahwa penggunaan media sosial bukan menjadi penyebab depresi pada remaja.
Penelitian lain menyebutkan bahwa penyebab depresi pada penggunaan media sosial adalah berdasarkan lamanya durasi mengakses media sosial. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University (BYU) selama 8 tahun tidak menemukan dampak dari durasi tersebut. Partisipan yang melakukan penelitian ini terdiri dari 500 remaja yang telah mengisi kuesioner dan berkisar antara usia 13-20 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa meningkatnya durasi penggunaan tidak berasosiasi dengan meningkatkan isu kesehatan mental.
Penelitian yang dilakukan oleh BYU bertujuan tidak hanya fokus pada durasi screen time namun melihat dari konten yang dihasilkan medsos.
Penelitian ini dipimpin oleh Sarah Coyne, pakar ilmu keluarga Brigham Young University, yang juga telah meneliti mengenai media selama 20 tahun. Coyne memberikan saran bagaimana harusnya menggunakan media sosial dengan lebih sehat. Salah satunya adalah seorang pengguna harus menjadi active user dibanding passive user. Para remaja harus terlibat aktif dengan berkomentar, memposting, dan menyukai konten positif yang ada di internet. Hal ini membuat pengguna menjadi active user dibanding hanya membaca dan melakukan scroll di timeline media sosial mereka.
Selain itu, untuk mengurangi kadar kecemasan dan gejala depresi pada remaja yang mengalami kondisi tersebut, faktor tidur juga harus diperhatikan. Para pengguna media sosial, baik itu remaja atau orang dewasa, harus mematikan dan menjauhkan gadget mereka satu jam sebelum tidur. Tidur yang baik menjadi salah satu faktor yang bisa melindungi dari kondisi mental tertentu. Beberapa penelitian melaporkan bahwa menggunakan gadget sebelum tidur dapat menekan hormon melatonin yang membantu seseorang untuk tidur dengan tenang. Dampaknya seseorang menjadi susah untuk tidur dengan nyenyak.
Kemudian, satu hal yang paling penting untuk diperhatikan bagi remaja atau pengguna dewasa dalam bermedia sosial. Ketahui apa yang menjadi tujuan dalam menggunakan media sosial. Sarah Coyne menyebutkan bahwa membuat menjalin hubungan baik dengan orang lain atau mendapatkan informasi bisa berdampak positif saat mengakses medsos. Sebaliknya, jika penggunaan medsos banyak dilakukan dengan scrolling timeline dan menjadi pengisi waktu kosong, akan mendapatkan dampak yang kurang baik.
Be wise with your gadget, Fellas!
Ditulis oleh: Fajar Rahman
Sumber:
Engeln R. (2019, May 21) Does Social Media Use Really Cause Depression in Teens? Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/beauty-sick/201905/does-social-media-use-really-cause-depression-in-teens
Suciu, P. (2019, Nov 4). Social Media Isn’t Actually Creating Anxiety Or Depression In Teens. Retrieved from: