5 Masalah Tidur Tanda Sedang Tidak Sehat Mental

Hai, Alpas Fellas! Pernahkah mengalami kondisi terus terjaga di malam hari bahkan ketika kamu tidak melakukan apa-apa? Coba amati, jangan-jangan ada masalah pada kesehatan mentalmu. Baca 5 tanda masalah tidur yang merupakan indikator bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja secara mental.

Kamu sering mengurangi waktu tidur

Makin sedikit waktu tidurmu, makin rentan seseorang mengalami stres karena kemampuan menghadapi dan mengendalikan diri menurun. Kurangnya waktu tidur juga sering dikaitkan dengan beberapa kondisi psikologis tertentu seperti depresi, gangguan bipolar, dan kecemasan.

Pikiran yang terus aktif membuatmu terjaga dari tidur

Menurut Cralle, seorang Clinical Sleep Educator and Expert The Better Sleep Council (BSC), seseorang umumnya terlelap dalam kurun waktu 20-30 menit. Apabila Alpas Fellas membutuhkan waktu lebih dari itu hingga berjam-jam untuk tidur, kamu mungkin harus memeriksakan diri ke dokter. Sering terbangun tengah malam dan kesusahan untuk kembali tidur juga menjadi tanda yang harus diperhatikan.

Kamu masih sangat lelah dan ingin terus tertidur sepanjang hari

Felas, coba cek berapa lama kamu tidur saat malam hari dan perhatikan apakah kamu masih ingin tidur berjam-jaam saat siang? Ternyata hal ini tidak normal, lho. Tidur siang yang baik adalah selama 20 menit dan hal tersebut untuk menjaga tubuh agar tetap fokus dan meringankan pusing. Terlelap tanpa sadar juga merupakan salah satu indikator depresi dan kecemasan. Jika kondisi ini serius kamu bisa saja mengalami gejala narkolepsi yang membutuhkan bantuan medis untuk menyembuhkannya.

Tiba-tiba tertidur tanpa sadar

Ketika seseorang sangat mengantuk dan tertidur tentu hal itu sangat wajar. Tapi jika saat sedang membaca atau mengobrol dengan orang lain lalu tiba-tiba tertidur, bagaimana, ya? Kondisi tersebut adalah Narcolepsy, kondisi seseorang terlelap tanpa sadar, ungkap Harley Greenberg, ahli medis dari Northwell Health Sleep Disorders Center. Kondisi serius ini harus diperiksakan ke ahli medis, Fellas.

Kamu sering terbangun karena merasa nafasmu tertahan oleh dengkuran atau hal lainnya

Dalam sebuah studi, lebih dari 93% pasien dengan depresi mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau masalah pernapasan saat tidur. Studi yang dilakuka Centers for Disease Control mengungkapkan bahwa 10.000 orang dewasa di Amerika menunjukkan bahhwa gejala OSA berhubungan dengan depresi berat. Ketika pasien akhirnya sembuh dari OSA, mereka akan terlihat jadi lebih bugar dan sehat.

Setelah membaca penjelasannya ini, bagaimana kualitas tidurmu, Fellas? Jangan ragu untuk pergi ke profesional seperti psikolog, psikiater, atau dokter untuk menghindari self-diagnose atau kekeliruan dalam mendiagnosa, ya. Lebih baik bertanya kepada ahlinya daripada bertanya kepada pihak yang tidak tepat.

Ditulis oleh: Safira Nur Aisyah

Diedit oleh: Fathin Nibras

Sumber:

O’Dair, B. (Jun 15, 2020). What Exactly Is Narcolepsy? Retrieved from: https://www.psycom.net/narcolepsy
Suriano, K. (2020, September 13). Lack of Sleep Messes with Your Mental Health: 5 Signs You’re Not Getting Enough. Retrieved from: https://www.psycom.net/can-insomnia-cause-mental-illness

Write a comment