Tidak Selalu Negatif, Stres dan Cemas juga Bermanfaat!

Apakah kamu selalu berusaha menghindari stres dan cemas, Alpas Fellas? Menjadi bahagia, rileks, dan tenang sepanjang waktu ternyata bukanlah hal yang mungkin untuk dilakukan.

Selama ini, kita memandang stres secara buruk karena banyaknya penelitian yang berfokus pada dampak negatif dari stres. Contohnya penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes tipe dua. Peneliti Harvard pada 2018 juga melaporkan bahwa orang dengan kadar hormon stres tinggi memiliki kinerja lebih buruk pada tes memori. “Stres menyebabkan bahaya ketika melampaui tingkat kewajaran yang dapat digunakan seseorang untuk membangun kekuatan psikologis,” ungkap psikolog klinis Lisa Damour.

Meskipun begitu, stres jangka pendek ternyata dapat bermanfaat untuk kita lho! Stres yang berdampak positif ini bernama eustress. Berbeda dengan distress alias stres negatif, eustress dapat membantu kita tetap merasa nyaman dengan kehidupan.

Apa saja manfaat lain dari eustress? Berikut diantaranya:

  • Memotivasi untuk mencapai tujuan, memprioritaskan tugas-tugas, dan memenuhi deadline
  • Membantu untuk tetap waspada dan fokus
  • Meningkatkan kinerja dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
  • Memunculkan rasa percaya diri dan dorongan untuk menaklukkan tantangan yang dialami
  • Meningkatkan daya ingat dalam beberapa situasi

Nah, bagaimana dengan kecemasan? Kecemasan juga memiliki manfaat untuk kita, Fellas! Damour menyamakan kecemasan dengan “sistem alarm internal” yang memperingatkan kita akan ancaman. Misalnya ketika sedang menyetir dan terdapat keadaan darurat, kita akan segera berbelok ke jalur terdekat. Kecemasan juga dapat menghentak kita untuk menyelesaikan tugas ketika kita menunda terlalu lama. Selain itu, kecemasan membantu dalam melatih dan memotivasi kita untuk menjadi pribadi terbaik. 

Tapi ingat ya Fellas, kecemasan menjadi tidak sehat ketika “alarm” tidak masuk akal. Terkadang, orang merasa cemas secara terus menerus tanpa alasan. Bisa jadi alarm yang dirasakan tidak sebanding dengan ancaman, misalnya ketika seorang siswa mengalami serangan panik hanya karena diadakan kuis.

Ketika seseorang mengalami stres kronis dan kecemasan tanpa alasan, barulah hal ini menjadi dampak negatif bagi kita. Damour menyarankan untuk mencari bantuan dari profesional dan mempelajari teknik manajemen stres. Sementara untuk pengelolaan kecemasan, beberapa orang menggunakan workbook yang membantu mereka mengevaluasi pemikiran irasional. Selain itu, teknik mindfulness juga bisa menjadi pendekatan yang efektif untuk mengatasi stres dan kecemasan.

Artinya, meskipun stres dan cemas seringkali dilihat sebagai hal yang berdampak negatif, dalam tingkat tertentu keduanya dibutuhkan dalam kehidupan kita. Bahkan mereka pun dapat memberikan berbagai manfaat. Yuk Fellas, coba jadikan stres dan cemas sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik. 🙂

 

Ditulis oleh: Qurrota Aini

Sumber:

Curley, B. (2019). Why Short-Term Stress and Anxiety Can Actually Be Good for You. Retrieved from: https://www.healthline.com/health-news/why-stress-and-anxiety-arent-always-bad-for-you

Lindberg, S. (2019). Eustress: The Good Stress. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/eustress

Write a comment