Halo Alpas Fellas! Dalam menjalani kehidupan tentunya kita sebagai manusia pernah mengalami berbagai macam emosi, salah satunya marah. Marah bisa muncul dalam berbagai situasi. Mulai dari merasa terancam, situas berbahaya, diperlakukan tidak adil, sampai mengalami keinginan yang tidak sesuai kenyataan. Nah, tahukah Fellas bahwa cara manusia mengungkapkan amarahnya bisa berbeda-beda? Berikut ini adalah 4 jenis marah yang bisa terjadi pada manusia.
Explosive Anger
Marah jenis ini merupakan kemarahan yang diungkapkan secara langsung melalui ucapan verbal atau fisik yang meledak-ledak. Contohnya seperti membanting pintu, meninggikan intonasi suara, mengarahkan jari pada objek yang dimarahi, dan mendominasi. Reaksi yang berlebihan akan membuat orang lain takut atau malah melawan dan kita akan cenderung gagal mengatasi masalah secara efektif. Akibatnya, seseorang bisa jadi salah memaknai apa yang orang lain akan sampaikan dan tidak bisa mengontrol hidup kita.
Passive-Aggressive Anger
Jenis marah ini secara tidak langsung bertujuan untuk menyerang seseorang dengan bertingkah seolah-olah tidak marah, tetapi berperilaku sinis dan menyalahkan kejadian. Perilaku yang ambigu ini membuat orang lain bingung dan jengkel, akan tetapi sumber kemarahannya tetap belum terselesaikan. Jika dipertahankan, sikap seperti ini akan terus-menerus mencegah penyelesaian yang bermakna.
Avoidant Anger
Cara marah yang satu ini adalah dengan menghindari konflik. Contohnya dengan menjauhi konfrontasi, menekan pikiran dan menyembunyikan perasaan marah. Orang mungkin jadi tidak tahu kalau kamu sebenarnya marah dan bisa saja mereka malah menjauh. Jika dibiarkan terus-terusan bisa berpotensi memunculkan depresi atau hal lain yang lebih buruk.
Diplomatic Anger
Jenis marah ini merupakan yang paling ideal. Seperti namanya, marah yang diplomatik diperlihatkan dengan tenang namun tetap terkontrol perilakunya. Mereka yang menggunakan cara ini akan terlihat tegas, fleksibel, responsif, dan konstruktif dalam menghadapi konflik serta keadaan yang membuat frustasi. Jika ingin menerapkan marah jenis ini, akui terlebih dahulu bahwa kamu sedang merasa marah tapi harus tetap menghormati lawan bicara. Kita juga bisa bernegoisasi dengan sopan. Tidak dikuasi amarah serta mengontrol intonasi suara agar tetap stabil akan membantumu di saat yang sulit. Dengan begitu, orang lain akan menghormati kita walaupun mereka kehilangan kendali.
Jadi, itulah empat jenis marah yang mungkin terjadi pada kita, Fellas. Jenis marah yang mana nih yang paling sering kamu lakukan? Sudah siap untuk marah dengan cara yang lebih diplomatis? Yuk latih diri untuk tetap bisa terkontrol walau dalam keadaan marah 😀
Ditulis oleh: Syifa Zunuraina
Sumber: Edward, B. G. (2019, Mar 21). What Kind of Angry Are You? The 4 Ways We Get Mad. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/progress-notes/201903/what-kind-angry-are-you-the-4-ways-we-get-mad