Intrusive Thoughts: Pikiran Mengganggu yang Tidak Kita Inginkan

Fellas, pernahkah kamu mendengar istilah “intrusive thoughts”? Intrusive thoughts atau pikiran yang mengganggu merupakan pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan, namun muncul begitu saja dipikiranmu. Pikiran tersebut dapat berisikan gagasan yang menyinggung, seperti kekerasan, eksplisit secara seksual, atau hal yang tak pantas secara sosial. Pikiran ini bisa saja tertuju pada orang tersayang, orang yang dekat, atau bahkan ke diri sendiri.

Tiba-tiba memiliki gambaran untuk melukai orang tersayang, meskipun sebenarnya tidak ada niat atau dorongan untuk melakukannya. Adanya dorongan untuk berteriak sumpah serapah atau mengekspos diri di depan umum. Dorongan sesaat yang tidak terduga untuk melompat ketika di atas jembatan. Beberapa hal tersebut adalah contoh umum dari pikiran mengganggu.

Intrusive thoughts berbeda dengan jenis pikiran lainnya, seperti ruminasi, keinginan, dan lainnya. Intrusive thoughts seringkali bertentangan dengan karakter atau keinginan seseorang, membuatnya terganggu dan muak dengan pikiran tersebut.

Intrusive thoughts memang menganggu, namun sebenarnya umum dan normal terjadi

Sebuah studi di tahun 2012 menunjukkan bahwa pikiran mengganggu yang munculnya berselang adalah umum dan normal terjadi. Hasilnya menunjukkan, 50% dari individu pernah memiliki dorongan mendadak untuk lompat dari jembatan atau bangunan tinggi. Padahal, mereka tidak ada riwayat memiliki pikiran bunuh diri.

Individu yang lebih sensitif dengan kecemasan kemungkinan besar akan mengalami intrusive thoughts ini. Meskipun pikiran ini umum terjadi, namun pikiran ini akan lebih sering muncul pada gangguan psikologis tertentu. Misalnya, gangguan kecemasan, bipolar, depresi berat, atau skizofrenia.

Apa yang menyebabkan munculnya intrusive thoughts?

Beberapa peneliti berhipotesis bahwa pemikiran ini muncul akibat sinyal peringatan yang disalahartikan oleh otak. Misalnya, tiba-tiba seorang ibu baru memiliki dorongan untuk menjatuhkan anaknya. Mungkin itu adalah cara otaknya memperingatkan untuk memegang lebih erat anaknya agar tidak jatuh. Atau ketika memiliki pikiran aneh untuk melompat dari tempat tinggi, ternyata membuatmu justru mundur menjauhi tepian. Sehingga, ada kalanya pikiran mengganggu ini melindungimu dari hal yang ditakuti.

Lalu, apa yang perlu dilakukan ketika intrusive thoughts berubah menjadi sebuah masalah?

Ketika pikiran intrusive menjadi lebih parah, muncul berulang kali, dan menimbulkan kecemasan, pikiran tersebut berubah menjadi obsesi. Sedangkan, pada individu normal dengan pikiran intrusive yang sementara dan tidak menganggu, tidak memerlukan perawatan tertentu.

Namun, penting untuk disadari bahwa pikiran tersebut normal dan jika terlalu dipikirkan, maka hanya akan memunculkan rasa cemas yang tak diperlukan. Tentunya, jika intrusive thoughts ini sudah mencapai level obsesi, ada baiknya untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Jangan ragu untuk datang ke psikolog atau psikiater terdekat ya, Fellas.

 

Ditulis Oleh: Ria Khairunnisa

Diedit Oleh: Nani Yuliani

Sumber:

Shepard, M. (2020, 26 Feb). Understanding Intrusive Thoughts. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/erasing-stigma/202002/understanding-intrusive-thoughts

Write a comment