Harganas 2021: Keluarga Sehat Jadi Pondasi Masyarakat Kuat

Alpas Fellas, tepat pada hari Selasa, 29 Juni 2021, Indonesia merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas). Momen ini diperingati untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kedekatan antar anggota keluarga. Keluarga juga jadi pondasi yang membentuk seseorang berdasarkan tumbuh kembangnya. Namun, seperti yang kita tahu bahwa tak semua keluarga yang ada di Indonesia bisa disebut sebagai keluarga yang harmonis dan sehat.

Lalu, seperti apa sih keluarga yang harmonis dan sehat itu? Yuk, baca selengkapnya penjelasan di bawah ini:

Komunikasi yang Terbuka Agar Saling Peduli Satu Sama Lain

Ketika keluargamu tidak memberi ruang untuk mengeksperikan perasaan, menceritakan apa yang menjadi pikiran, maka komunikasi menjadi tidak sehat. Komunikasi yang sehat sangat diperlukan seperti memberi perhatian ketika berbicara dan tidak mengeluarkan kata kasar atau yang menyakiti. Masalah tentu bisa terjadi pada tiap anggota keluarga. Namun, kita bisa mendengarkan dan memahami dari sudut pandang yang berbeda untuk membantu mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi.

Menerima Kekurangan dan Kelebihan Setiap Anggota Keluarga

Keluarga sehat adalah mereka yang bisa menerima perbedaan satu sama lain baik itu minat, intelegensi, prestasi, kepercayaan, dan opini. Menerima perbedaan bukan berarti mentoleransi perilaku yang tidak baik atau abusif. Meskipun banyak perbedaan, anggota keluarga harusnya saling menyayangi, mendukung, dan menghargai apapun yang menjadi keputusan kita.

Memberikan Cinta dan Kasih Sayang

Cinta dan kasih merupakan sesuatu yang berharga untuk mengimplementasikan dinamika keluarga yang sehat. Mudah untuk memberikan cinta dan sayang kepada mereka yang melakukan hal baik. Namun, ketika ada anggota keluarga yang mengalami kecanduan alkohol, narkoba, atau disabilitas, cinta dan kasih menjadi hal yang sangat berharga.

Saling Terlibat Antar Anggota Keluarga

Keluarga yang menghabiskan waktu untuk bermain dan bekerja bersama menjadi lebih sehat daripada mereka yang tidak melakukannya. Studi menunjukkan bahwa orang tua yang aktif melakukan bonding pada anak akan menjadi lebih sehat daripada mereka yang tidak melakukannya.

Melakukan Coping Skills yang Sehat

Hidup tidak selalu berjalan mulus. Maka individu atau keluarga harus mempunyai kemampuan coping yang baik untuk melewati masa sulit.

Nah, coping skill bisa kita peroleh melalui 5 aspek berikut:

Fisik: Menjaga dan merawat tubuh dengan pola makan serta pola hidup yang sehat.

Emosional: Bisa merasakan dan menjelaskan perasaan yang dirasakan kepada anggota keluarga, menulis jurnal, tertawa, menangis, atau meminta bantuan kepada profesional saat dibutuhkan.

Intelektual: Membaca, menulis, melakukan diskusi dengan keluarga, atau bermain games yang melatih ketangkasan.

Sosial: Memiliki waktu untuk quality time bersama keluarga, dan memiliki waktu untuk me time seperti meditasi, membaca buku, atau sekadar bersantai.

Spiritual: Menjalankan ibadah dengan khusyuk untuk meminta petunjuk saat mengalami kesusahan. Bisa juga menikmati alam untuk mencari insight dalam menumbuhkan kreativitas atau mengikuti acara kerohanian.

Setiap keluarga pasti memiliki dinamikanya masing-masing. Tetap saling mengusahakan untuk selalu ada dan berusaha menjadi tempat pulang yang nyaman jadi anugerah yang tak tergantikan bagi anggota keluarganya. Selamat Hari Keluarga Nasional!

 

Ditulis oleh: Uthiana Rezki

Diedit oleh: Fathin Nibras

Sumber:

Anderson, C. (2021, April 25). Do you know the common characteristics of healthy families? Reach Out Recovery. Retrieved from: https://reachoutrecovery.com/the-characteristics-of-healthy-families/

Gilles, G. (n.d.). Four Traits of a Healthy Family. MentalHelp.net. Retrieved from: https://www.mentalhelp.net/blogs/four-traits-of-a-healthy-family/

Write a comment