Berhadapan dengan Orang Pasif Agresif? Ini Cara Menaklukannya

Alpas Fellas pasti pernah berurusan dengan orang yang berperilaku pasif agresif. Pasif agresif mengacu pada seseorang yang memiliki rasa permusuhan terhadap orang lain, tetapi tidak secara terbuka menyatakan hal tersebut. Sebaliknya, mereka menemukan cara untuk mengekspresikannya secara tidak langsung. 

Contohnya seperti apa? Orang yang pasif agresif biasanya menyangkal ketika mereka terluka, marah, atau tersinggung, namun akan menyerang dengan cara yang halus. Misalnya, menggunakan kekerasan pasif seperti membanting buku atau pintu. Atau, terus-menerus mengeluh tentang sesuatu yang dianggap salah, bertindak galak, sampai terlihat jengkel ketika berkomunikasi. Perilaku lainnya dapat berupa diam dan menolak untuk berbicara tentang suatu topik. Mereka juga jarang bertanggung jawab atas tindakannya, alias tidak dapat menerima ketika mereka bersalah dan akhirnya menyalahkan orang lain.

Berurusan dengan perilaku pasif agresif dapat membuat kita merasa lelah, bingung, sekaligus frustrasi. Simak tips melindungi diri dari pasif agresif berikut ini:

Hindari perasaan bersalah

Orang dengan karakter pasif agresif akan memainkan peran sebagai korban, dan kadang membuatmu merasa melakukan sesuatu yang tidak benar. Ingatkan dirimu bahwa kamu bukan “pelaku yang bersikap buruk”.

Izinkan diri untuk “merasa” dan terpengaruh oleh perilaku mereka

Ketika berada di sekitar agresi, kamu pasti akan merasakan sesuatu. Jangan merendahkan diri karena memiliki respons; manusia secara alamiah akan bereaksi terhadap apapun.

Belajar untuk menyayangi diri

Rasakan keinginan bahwa kamu tidak ingin diperlakukan seperti itu oleh orang pasif agresif. Ketika perilaku mereka menyakitkan, bisikan hati semacam itu dapat berfungsi sebagai perlindungan. 

Mencoba untuk bersikap tenang dan tidak tersinggung 

Ingat bahwa kemarahan orang tersebut berasal dari dirinya sendiri dan bukan tanggung jawabmu. Tenangkan dirimu juga, karena reaksi negatif darimu akan mendorong mereka untuk terus bertindak dengan cara yang sama. Terlepas dari tuntutan mereka, yakinlah pada hal benar yang kamu ketahui.

Tidak menyalahkan atau menghakimi

Tahan diri untuk tidak mengatakan hal-hal seperti: “Kan kamu yang setuju dengan tenggat waktu ini, kenapa sampai sekarang belum selesai?”. Kalimat seperti itu akan makin membawa mereka ke sikap defensif.

Berusaha bersikap positif, spesifik, dan tegas

Kamu bisa fokus pada tujuan atau masalah tertentu yang sedang dibahas. “Bagaimana kita dapat bergerak bersama dalam proyek ini?” atau “Apa yang dapat kita lakukan untuk mencapai keputusan yang berhasil bagi kita?” Coba tunjukkan bahwa ia adalah bagian yang berharga dari keputusan penting. 

Berempati

Contohnya: “Sepertinya kamu frustrasi dengan apa yang terjadi. Rasanya pasti sulit.” Orang pasif agresif merasa disalahpahami, jadi ketika kamu mencoba mengerti, mungkin saja hal ini dapat membantu mengatasi perilaku mereka.

Oh ya, Alpas pernah bahas mengenai Perilaku Psif Agresif di podcast Alpas, lho. Klik disini untuk mendengarkannya.

Ditulis oleh: Qurrota Aini

Sumber: 

Colier, N. (2019, March 24). Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/inviting-monkey-tea/201903/how-protect-yourself-passive-aggression

Gordon, S. (2019). Retrieved from: https://www.verywellmind.com/subtle-bullies-coping-with-passive-aggressive-people-4018517

Grohol, J.M. (2018, July 8). Retrieved from: https://psychcentral.com/blog/how-to-deal-with-a-passive-aggressive-person/

Write a comment