Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dilakukan orang lain agar korban merasa bersalah dan kehilangan percaya diri. Pelaku gaslighting akan memberikan pernyataan yang tidak benar secara sengaja seolah-olah korban merupakan bagian dari kondisi yang sedang terjadi. Istilah ini hadir pertama kali di film Gaslight tahun 1944. Film tersebut menceriakan seorang suami secara sistematis menyiksa istrinya dan membuat istrinya meragukan perasaan dan dirinya senidri terhadap kenyataan yang sebenarnya. Setelah itu, sang suami meyakinkan istri dan orang sekitarnya bahwa istrinya mengalami kegilaan.
Hal tersebut ternyata bisa terjadi di dunia kerja lho, Fellas. Gaslighter bisa berupa manager yang sangat negatif atau rekan kerja yang licik. Bisa juga terjadi pada tim kerja yang sering menuduh performa rekannya, klien yang tidak puas, atau pesaing bisnis yang tidak jujur. Apa saja ya tanda seseoarang melakukan gaslighting kepada kita?
Membuat cerita negatif terus-menerus
Tanda pertama dari seorang gaslighter adalah membuat cerita yang berlebihan dan terkesan dibuat-buat mengenai kinerja korban kepada orang lain. Saat info tersebut diterima orang lain, kredibilitas korban menjadi dipertanyakan.
Sering bergosip
Pelaku gaslighting akan terus memberikan gosip negatif kepada rekan kerja yang bertujuan untuk menjatuhkan atau mengabaikan korban di lingkungan kerja.
Komentar negatif
Gaslighter juga bisa memberikan komentar yang pedas atau negatif kepada korban baik secara langsung atau tidak langsung, misalnya lewat online. Biasanya pelaku akan melakukannya secara langsung lewat rapat kerja atau di grup aplikasi chat kantor.
Becanda secara sarkasme
Kadang pelaku menunjukkan perilaku ini lewat mengejek, merendahkan, mengucilkan korban lewat kata-kata, “Eh, cuma becanda, kok.” Tentu, mereka melakukan ini memang ada tujuannya yaitu gaslighting.
Mengucilkan dalam hal pekerjaan
Terkadang mereka memberikan syarat dan ketentuan tanpa alasan yang masuk akal hanya kepada korban gaslighting. Salah satu contohnya mengerjakan hal selain pekerjaan utama.
Melakukan intimidasi
Korban akan merasa bersalah jika pelaku melakukan intimidasi. “Kamu gak suka saya suruh seperti ini?”, “Kamu keberatan menjalani pekerjaan yang saya berikan?”, “Kamu gak suka cara bicara saya?”
Perlakuan yang tidak adil
Pelaku biasanya memberi perlakuan yang tidak adil seperti memberikan reward kepada karyawan lain yang memiliki kinerja yang kurang baik.
Ketika menjadi korban, tak jarang mereka akan mempertanyakan profesionalitas serta kinerja yang mereka miliki. Manipulasi ini membuat mereka bertanya apakah tuduhan dan penilaian yang diterima benar atau tidak. Akibatnya korban akan kehilangan kepercayaan dan harga diri karena tidak yakin dengan kemampuan yang sebenarnya.
Jika Alpas Fellas pernah merasakan di kondisi seperti ini, tunjukkan bahwa kinerja kerjamu memang baik dan bersikap profesional saat bekerja. Akan selalu ada orang-orang yang tidak suka dengan kita namun lebih baik menunjukkan kemampuan dan profesionalitas di tempat kerja.
Ditulis oleh: Sarah Putri Ramadhani
Sumber: Ni, P. (2020, July 19). 7 Signs of Gaslighting at The Workplace. Retrieved: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/communication-success/202007/7-signs-gaslighting-the-workplace