Fakta Unik Mengenai Perbedaan Otak Perempuan dan Laki-laki

Fellas, manusia itu memang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi ketika membahas perbedaan otak antara perempuan dan laki-laki. Fellas, pada dasarnya memang otak perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan, namun kita harus berhati-hati dalam memahaminya. Selama ini terdapat banyak mitos dan fakta mengenai perbedaan otak pada laki-laki dan perempuan. Alpas akan bahas 2 mitos umum tentang perbedaan otak laki-laki dan perempuan serta fakta-faktanya.

Mitos #1: Otak perempuan lebih seimbang

Anggapan yang sering terdengar adalah laki-laki lebih sering menggunakan salah satu belahan otaknya saja dibandingkan wanita. Anggapan lainnya adalah wanita memiliki corpus callosum (jembatan neuron yang menghubungkan kedua belahan otak) lebih tebal. Asumsi tersebut muncul dari teori yang diajukan oleh Neurologis bernama Geschwind di tahun 1980-an. Yaitu, otak belahan kiri pada bayi laki-laki berkembang lebih lambat dan lebih sempit karena memiliki level testosteron lebih tinggi. Namun, studi-studi selanjutnya menunjukkan bahwa teori tersebut tidaklah benar.

Faktanya: Otak pria lebih besar

Laki-laki memang memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan perempuan. Sebuah penelitian menimbang otak 58 wanita dan 42 pria post-mortem dan menemukan bahwa otak laki-laki rata-rata lebih besar dibandingkan wanita. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa lebih besarnya volume otak pria dikarenakan oleh adanya jumlah neurons yang 16% lebih besar di neokorteks pria.

Faktanya: Terdapat perbedaan ukuran struktur otak berdasarkan jenis kelaminnya

Hippocampus yang berperan dalam memori biasanya lebih besar ukurannya pada wanita. Sedangkan amigdala yang berperan dalam proses emosional lebih besar ukurannya pada laki-laki. Rasio sel abu-abu juga lebih tinggi dan tebal pada wanita. Namun hal ini lebih tergantung dari ukuran otaknya dibandingkan berdasarkan jenis kelaminnya ya Fellas.

Mitos #2: Perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan karena adanya perbedaan otak

Contohnya adalah anggapan bahwa pria lebih superior dalam rotasi mental atau perempuan lebih baik dalam memproses emosinya. Seringkali, kita tidak tahu bagaimana implikasi sesungguhnya dari perbedaan otak terkait jenis kelamin. Padahal bisa saja justru karena perbedaan otaklah yang membuat munculnya perilaku yang sama antara pria dan wanita. Ini dikenal sebagai “teori kompensasi”. Teori ini bisa menjelaskan mengapa kinerja pria dan wanita pada tugas-tugas dapat serupa meskipun pola aktivitas otaknya berbeda.

Faktanya: Perbedaan otak terkait jenis kelamin tetap penting untuk dipertimbangkan

Meskipun memang kita harus lebih berhati-hati dalam memahami perbedaan otak terkait jenis kelamin, bukan berarti perbedaan itu tidak ada. Perbedaan otak karena jenis kelamin perlu dipertimbangkan. Memahami lebih dalam tentang perbedaan tersebut dapat membantu penemuan baru dalam kondisi seperti autisme dan depresi yang biasanya terjadi berbeda pada pria dan wanita.

 

Ditulis oleh: Syifa Ul-Haq

Sumber: Jarrett, C. (2012, July 20). Two Myths and Three Facts About the Differences in Men and Women’s Brains. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/brain-myths/201207/two-myths-and-three-facts-about-the-differences-in-men-and-womens-brains.

Write a comment