Seperti yang kita ketahui, manusia memiliki berbagai emosi. Ketakutan merupakan salah satu emosi dasar manusia dan tentu pernah kita semua rasakan. Ketakutan adalah emosi natural dan primitif manusia yang melibatkan respon biokimiawi.
Ketakutan menandakan adanya bahaya, baik itu secara fisik maupun psikologis. Namun, ketakutan juga dapat muncul dari bahaya yang tidak nyata. Selain itu, ketakutan juga merupakan gejala berbagai gangguan mental seperti Post-Traumatic Stress Disorder, Social Anxiety Disorder, Fobia dan lainnya.
Ketakutan didasarkan pada reaksi secara biokimiawi
Ketakutan merupakan emosi natural dan sebagai mekanisme pertahanan. Ketika seseorang menghadapi ancaman, tubuh akan merespon situasi tersebut. Reaksi yang muncul biasanya adalah berkeringat, jantung berdegup kencang, dan waspada. Respon fisik ini dikenal sebagai “fight or flight” response. Kondisi yang muncul karena reaksi biokimiawi ini berperan penting dalam kelangsungan hidup kita.
Ketakutan juga sebagai reaksi secara emosional
Menariknya, reaksi kimia akan ketakutan ternyata tidak ada bedanya dengan kebahagiaan dan antusiasme. Untuk itu, ketakutan juga dapat didapatkan dari kegiatan menyenangkan seperti menonton film horror. Selain itu, beberapa orang juga menyukai kegiatan memacu adrenalin seperti kegiatan olahraga ekstrim.
Meski reaksi yang dirasakan sama, tiap individu memandang ketakutan dengan cara masing-masing. Ada yang memandang ketakutan sebagai hal positif, namun ada juga yang memandang sebagai hal negatif.
Gejala yang beragam
Bicara soal gejala ketakutan, mungkin Fellas sudah mengetahui beberapa, yaitu jantung berdebar dan berkeringat. Ada juga gejala lain yang dapat mengikuti seperti mulut mengering, sakit bagian dada, sakit perut, nafas yang pendek, dan lainnya. Tidak hanya gejala fisik, gejala emosional pun bisa muncul seperti kewalahan, kesal, dan lainnya.
Ketakutan merupakan emosi yang kompleks, Fellas. Untuk itu, penyebabnya bermacam-macam, seperti trauma atau kehilangan kontrol. Ada berbagai hal yang dapat memicu ketakutan yaitu pengalaman masa lalu, bahaya yang nyata, kejadian yang diimajinasikan, dan objek spesifik.
Dalam gangguan mental, terdapat beberapa gangguan yang memiliki gejala ketakutan seperti Gangguan Kecemasan, Gangguan Panik, PTSD, dan Agorafobia. Separation Anxiety, Gangguan Kecemasan Sosial, dan Fobia Spesifik juga mengalami fase ketakutan.
Dalam mengatasi ketakutan, ada berbagai hal yang dapat Fellas lakukan, salah satunya melakukan teknik Mindfulness. Dengan berusaha mindful, Fellas dapat mengubah emosi negatif menjadi yang lebih baik. Fellas juga dapat mencari dukungan emosional dari keluarga dan sahabat yang bisa membantu mengatasi perasaan takut. Namun, tidak ada salahnya meminta bantuan profesional ketika Fellas merasa tidak mampu mengatasi perasaan takut.
Itulah penjelasan mengenai ketakutan, salah satu emosi dasar manusia. Semoga Fellas semakin mengenal emosi yang membentuk diri kita, ya!
Ditulis oleh: Kinanti Priscilla Natalie
Diedit oleh: Fathin Nibras
Sumber: Fritscher, L. (2020). What is Fear?. Retrieved from https://www.verywellmind.com/the-psychology-of-fear-2671696