Berpikir Kritis: Kemampuan yang Lebih Dibutuhkan Dibandingkan IQ

Hidup kita ditentukan oleh keputusan demi keputusan yang kita buat. Mulai dari mengelola urusan keuangan, berinvestasi dalam hubungan yang tepat, sampai menghindari kesalahan, seperti ditipu penjual lewat transaksi online. Apa yang membantu kita untuk melakukan semua ini? Fellas mungkin menebak bahwa IQ yang tinggi akan kita butuhkan untuk membuat berbagai macam keputusan. Faktanya, orang yang mendapat nilai lebih tinggi dalam tes IQ memang cenderung lebih baik secara akademis dan karier. Namun, pintar secara teori saja tidak serta-merta menjadikan kita pintar dalam kehidupan.

Fellas pernah dengar critical thinking alias berpikir kritis? Nah, beberapa peneliti mengatakan bahwa IQ dan berpikir kritis adalah kemampuan yang terpisah. IQ adalah ukuran tenaga yang kita miliki untuk menangani hal-hal abstrak. Berbeda dengan IQ, berpikir kritis adalah kemampuan untuk membuat penilaian secara rasional tanpa melompat ke kesimpulan yang salah.

Penelitian mengenai kemampuan berpikir kritis

Sebuah studi meneliti apakah kemampuan berpikir kritis lebih penting untuk kehidupan nyata dibandingkan dengan IQ. Peneliti meminta 244 peserta untuk menyelesaikan tes IQ, tes keterampilan berpikir kritis, dan melaporkan peristiwa-peristiwa negatif yang terjadi dalam kehidupan. Tes berpikir kritis melibatkan peserta untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam skenario khayalan. Selain itu, bagaimana peserta mempertimbangkan kecocokan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan. Contohnya, penelitian menunjukkan bahwa anak yang menghadiri TK cenderung lebih unggul di sekolah. Berdasarkan hasil tersebut, peserta diminta memutuskan apakah TK wajib untuk semua anak.

Orang dengan keterampilan berpikir kritis akan memahami bahwa korelasi antara dua hal belum tentu menjadikan hubungan tersebut sebagai suatu sebab-akibat. Tentu ada kemungkinan penjelasan lain yang mendukung hasil penelitian, serta sudah seharusnya seseorang menilai informasi secara lebih lanjut.

Peserta juga melaporkan peristiwa negatif yang pernah dialami. Mulai dari denda keterlambatan sewa video hingga yang lebih parah, seperti tertular penyakit menular seksual. Hasil menunjukkan bahwa individu dengan skor berpikir kritis dan skor IQ yang lebih tinggi mengalami lebih sedikit peristiwa negatif. Namun, keterampilan berpikir kritis secara lebih kuat dapat memprediksi peristiwa kehidupan daripada IQ. Artinya, kita mungkin memiliki IQ yang “biasa saja”, tetapi mampu membuat keputusan dalam hidup dengan bijak. Sebaliknya, mungkin untuk memiliki IQ yang tinggi, tetapi tidak kritis ketika memutuskan sesuatu.

Gimana, Fellas? Makin percaya jika IQ bukan segalanya? Terlebih, banyak penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat dilatih, loh. Nah, melakukan riset atas sebuah fakta dan tidak malas bertanya adalah dua cara sederhana untuk melatih berpikir kritis. Keep learning and exploring, Fellas!

 

Ditulis oleh: Qurrota Aini

Sumber: Fradera, A. (2017, July 21). Critical thinking skills are more important than IQ for making good decisions in life. Retrieved from: https://digest.bps.org.uk/2017/07/21/why-some-smart-people-make-foolish-decisions/

Write a comment