Alpas Fellas, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan suatu emosi yang bernama sedih. Beberapa dari kita bahkan sering mengasosiasikan emosi sedih dengan label depresi. Lantas, benarkah demikian?
Sedih Tidak Berarti Sedang Mengalami Depresi
Sedih merupakan suatu emosi dasar yang dicirikan dengan perasaan tidak bahagia dan suasana hati yang buruk. Emosi sedih muncul sebagai respons normal terhadap situasi yang menjengkelkan, menyakitkan, atau mengecewakan. Tidak seperti depresi yang cenderung menetap dan bertahan lebih lama, kesedihan hanya bersifat sementara. Namun, apabila dibiarkan berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan kesedihan dapat berubah menjadi depresi.
Memutuskan apakah kondisi tersebut merupakan emosi sedih yang wajar atau termasuk kategori depresi, psikolog atau psikiater perlu melakukan sejumlah pemeriksaan. Mereka akan mendalami lebih lanjut terkait apa yang kalian rasakan, sudah berapa lama kalian merasakannya, serta seberapa parah kondisi tersebut. Mereka juga akan menanyakan bagaimana kondisi yang kalian rasakan berdampak pada kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Jadi, tidak semudah itu untuk melabeli kondisi sedih sebagai depresi, ya, Alpas Fellas!
Merasa Sedih Tidak Selamanya Negatif
Dalam masyarakat, kita seringkali lebih ditekankan untuk hanya merasakan perasaan yang positif. Terdapat tuntutan bahwa kita harus selalu bahagia setiap saat. Akibat tuntutan tersebut, tidak jarang kita justru akan merasa bersalah ketika sedih.
Dikarenakan emosi sedih merupakan respon dari kondisi yang tidak menyenangkan, seringkali banyak yang mengira tidak ada sisi positif dari emosi ini. Seringkali kesedihan dipandang sebagai suatu hal yang tidak produktif sehingga berakhir dengan menghindari emosi tersebut. Padahal, menurut asisten psikolog Lena Dicken, Psy.D., justru kita merasa demikian karena tidak menangkap poin penting dari emosi sedih itu sendiri.
Seorang terapis Joy Malek menyebutkan bahwa kesedihan mengandung informasi berharga tentang apa yang kita alami dan apa yang dibutuhkan. Kesedihan menandakan terdapat sesuatu yang ingin kita ubah. Emosi sedih juga memberi kita kesempatan untuk belajar mengenali diri kita lebih dalam. Hal tersebut penting dalam membantu kita menyadari kondisi yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya. Misalnya, ketika merasa sedih dan kesepian, maka kita akan mempertimbangkan untuk memperluas hubungan sosial. Dengan kata lain, kesedihan dapat membimbing kita menuju arah yang harus dituju untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Selain itu, kesedihan juga mengingatkan bahwa kita pun manusia yang juga membutuhkan kenyamanan dan dukungan orang lain.
Jadi, perlu diingat bahwa kesedihan tidak selalu berarti depresi ya Fellas! Selain itu, adakalanya kesedihan yang sedang dialami justru membantu kita dalam memahami diri lebih dalam. Yuk, kenali emosi yang kita rasakan!
Ditulis oleh: Rizky Ananda Artiningsih
Diedit oleh: Nani Yuliani
Sumber:
Holmes, L. (2020, 16 Juli). What Is Sadness? Retrieved from: https://www.verywellmind.com/sadness-is-not-depression-2330492
Tartakovsky, M. (2018, 4 April). Why Feeling Sad Is Actually Good. Retrieved from: https://psychcentral.com/lib/why-feeling-sad-is-actually-good#1