Alpas Fellas pernahkah merasa hidup ini terasa sangat hampa tanpa adanya ikatan, baik persahabatan, persaudaraan, maupun hubungan romantis? Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain dalam kehidupannya yang kemudian akan menjadi suatu ikatan. Kualitas hubungan memiliki dampak yang besar terhadap kepuasan hidup dan kebahagiaan. Jika ada kerenggangan dalam suatu hubungan, maka akan memunculkan perasaan tidak berdaya, frustasi, dan putus asa.
Pada dasarnya, attachment (kelekatan) mengacu pada bagaimana hubungan dengan orang lain dan bagaimana perasaan kita tentang orang-orang penting dalam hidup. Seorang psikolog Inggris, John Bowlby, menggambarkan attachment sebagai keterhubungan psikologis yang langgeng antar manusia. Selain itu, menurut Cherry (2019) attachment juga diartikan ikatan emosional dengan orang lain. Bukan hanya sebatas antara anak dengan ibu atau caregiver ya Fellas, tetapi juga dengan sahabat atau rekan kerja.
Ada tiga kategori attachment yang umumnya kita semua termasuk dalam satu dari tiga kategori tersebut.
Pertama, kategori secure (aman)
Terjadi biasanya ketika seseorang merasa nyaman dalam suatu hubungan.
Kedua, kategori anxious (cemas)
Saat seseorang merasa sedikit stres akan suatu hubungan dan merasa sangat tidak nyaman.
Ketiga, kategori dismissing (mengabaikan)
Saat seseorang mungkin akan menghindari hubungan, terlihat dingin, dan sering menyendiri.
Selain itu, menurut Leo (2017) ada kategori mixed yang merupakan kombinasi dari mengabaikan dan cemas.
Nah, Alpas Fellas termasuk dalam kategori mana, nih?
Kategori ikatan didasarkan pada pengalaman awal kehidupan dan jenis perhatian yang diberikan oleh orang tua. Orang yang memiliki hubungan positif sepanjang hidup akan memiliki attachment yang positif, kecuali jika pernah mengalami hubungan yang menyakitkan. Saat usia perkembangan 3-10 tahun jika sebagian besar memiliki pengalaman yang baik, maka akan menganggap orang lain sebagian besar baik dan positif. Namun, jika pernah memiliki beberapa orang yang membuat takut, mengabaikan, dan menyakiti dalam beberapa hal, maka hubungannya menjadi terhambat. Contohnya seperti menaruh rasa curiga, enggan membangun hubungan, peka terhadap penolakan atau defensif ketika harus mendekati seseorang.
Tidak hanya bagaimana kita berhubungan dengan dunia, attachment dapat memengaruhi bagaimana kita menghadapi masalah yang dimiliki. Attachment berhubungan dengan konsep tentang bagaimana cara kita ‘memandang orang lain dalam hidup kita’. Menarik, ya, Fellas?
Berdasarkan attachment, kita bisa melihat sejauh apa interaksi dengan orang-orang disekitar. Attachment yang kuat membantu membangun sikap positif terhadap orang-orang disekitar. Berbeda dengan attachment yang rendah, membuat seseorang mengabaikan pesan-pesan emosional yang ditunjukan orang-orang disekitarnya. Attachment berakar pada kepribadian dan perilaku kita, maka penting bagi Alpas Fellas untuk menyadari diri sendiri. Sadari hal-hal yang memperkuat atau memperlemah suatu hubungan karena setiap hubungan itu berharga!
Ditulis oleh : Nani Yuliani
Diedit oleh: Fathin Nibras
Sumber:
Cherry, K. (2019, July 17). What is attachment theory? The importance of early emotional bonds. Diambil kembali dari Verywellmind: https://www.verywellmind.com/what-is-attachment-theory-2795337
Leo, B. (2017, November 15). What is attachment and why is it important? Diambil kembali dari PsychCentral: https://psychcentral.com/lib/what-is-attachment-and-why-is-it-important#1