Alpas Fellas, pada dasarnya setiap orang membuat keputusan untuk berpisah berdasarkan kepentingan terbaik mereka sendiri. Fellas telah mencurahkan banyak waktu dan upaya untuk mempertahankan hubungan, jadi keputusan berpisah akan membuang “investasi” yang telah diberikan. Selain itu, mungkin seseorang lebih memilih untuk mempertahankan hubungan, daripada harus memulai hubungan romantis dengan pasangan baru atau daripada melajang. Hal ini yang menjadi alasan untuk mempertahankan hubungan meskipun dalam menjalaninya terasa kurang bahagia.
Peran Altruisme dalam Hubungan Romantis
Baron dan Byrne (1996) mengungkapkan bahwa seseorang dengan altruisme akan termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Motivasi altruistik inilah yang membuat seseorang merasa berada dalam hubungan yang kurang menyenangkan. Joel (dalam Whitbourne, 2018) menegaskan bahwa seseorang dengan altruisme, secara intrinsik termotivasi untuk mempertimbangkan kebutuhan orang lain, bahkan orang asing sekalipun. Orang dengan prososial akan berpikir, “Jika bisa berbuat baik pada orang lain, mengapa tidak untuk pasangan yang (pernah) kita cintai?”. Ketika bisa membuat orang lain nyaman dan bahagia dengan kehadiran kita, maka saat itulah kita merasa lebih baik. Hal inilah yang membuat orang-orang enggan meninggalkan pasangannya begitu saja.
Teori Interdependensi yang Berperan dalam Orientasi Hubungan
Teori ini menjelaskan bahwa setiap orang akan memutuskan pilihan berdasarkan hasil yang saling menguntungkan. Agar hubungan romantis dapat dipertahankan, maka orientasi diri diubah. Dari yang semula hanya mempertimbangkan diri sendiri, kini menjadi orientasi yang lebih luas dengan mempertimbangkan pasangan dan hubungan itu sendiri.
Joel (2018) dari University of Utah melakukan penelitian mengenai seseorang yang mempertahankan hubungan romantis yang tidak bahagia. Studi menjelaskan bahwa individu yang memiliki nilai-nilai komunal dan menganggap pasangannya memiliki dependensi kuat, maka memiliki kemungkinan kecil untuk berpisah.
Studi berikutnya kembali menjelaskan bahwa kemungkinan seseorang berpisah lebih rendah jika pasangan sangat berkomitmen pada hubungan. Selain itu, percaya bahwa mempertahankan hubungan merupakan keputusan terbaik bagi (perasaan) pasangannya. Namun, seseorang yang tidak memiliki nilai-nilai komunal yang kuat, maka “perasaan pasangan” bukanlah alasan dalam mempertahankan hubungannya.
Sejatinya, seseorang yang menjalin hubungan tidak hanya menjaga diri mereka sendiri, tetapi juga untuk menjaga pasangannya. Apakah Alpas Fellas termasuk seseorang yang akan meninggalkan pasangan atau memang sudah meninggalkan pasangannya? It’s okay Fellas. Hal ini akan memberi pemahaman bahwa suatu hubungan tidak hanya dirancang untuk memberi kepuasan pada diri sendiri. Tetapi lebih dari itu merupakan suatu keinginan dari kamu untuk menjaga pasanganmu, dan pasanganmu untuk menjaga dirimu.
Ditulis oleh: Nani Yuliani
Diedit oleh: Kinanti Priscilla Natalie
Sumber:
Whitbourne, S. K. (8, September 2018). The Surprising Reasons People Stay in Unhappy Relationships. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201809/the-surprising-reasons-people-stay-in-unhappy-relationships