Inilah Alasan Mengapa Seseorang Mengambil Keputusan yang Salah

Salah satu keunggulan manusia sebagai makhluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada kondisi untuk menentukan keputusan. Mulai dari yang ringan seperti ingin sarapan apa di pagi hari, sampai keputusan menyangkut masa depan seperti memilih jurusan perkuliahan. Kalau dihitung, pasti sudah banyak sekali keputusan yang kita ambil ya, Alpas Fellas.

Saat mengambil keputusan, pasti kita dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah dan prosesnya berliku. Terkadang kita bisa merasa sangat yakin akan keputusan yang diambil. Tidak jarang pula kita merasa bahwa keputusan yang diambil kurang tepat lalu menyesal setelahnya. Coba pikirkan kembali, berapa banyak keputusan tepat yang sudah dilakukan? Berapa banyak keputusan yang keliru dan berdampak pada diri? Kenapa ya seseorang bisa mengambil keputusan yang tidak tepat?

Menggunakan pikiran yang sepintas

Kita tidak mungkin selalu menggunakan banyak waktu untuk memutuskan suatu hal. Jika dalam mengambil keputusan membutuhkan satu hari, bagaimana dengan urusan kita yang lain? Tentu terbengkalai, yaa. Oleh karena itu, kita dituntut untuk berpikir dengan cepat. Otak kita akan mengandalkan sejumlah pintasan kognitif yang dikenal sebagai heuristik yang membuat kita memberikan keputusan atau penilaian dengan cepat.

Lalu, bagaimana cara agar sat berpikir cepat tetap bisa menghasilkan keputusan tepat? Hal ini bergantung pada dampak dari heuristik. Semakin cepat menyadari dampak keputusan, maka semakin cepat kita bisa menghindari keputusan tidak tepat.

Membuat perbandingan yang buruk

Sebelum mengambil sebuah keputusan, kita dihadapkan untuk memilih atau membandingkan dengan sesuatu yang sekiranya tepat untuk kita bandingkan. Namun kadang kita malah membandingkan dengan sesuatu yang nilainya tidak setara. Contohnya ketika ingin membeli barang secara online, kita membandingkannya antara membeli di toko resmi dan tidak resmi. Biasanya pembeli akan membandingkan kualitas dan harga di kedua toko tersebut. Tidak jarang yang membeli dengan harga murah dari toko yang tidak resmi malah mendapat kualitas yang tidak bagus.

Terlalu optimis

Optimis tentu saja boleh dilakukan. Tapi kondisi ini bisa menghambat seseorang untuk menghasilkan keputusan yang tidak tepat. Hal ini karena seseorang tidak memperhatikan kemungkinan terburuk dari satu keputusan. Contohnya saat seseorang mendapatkan undian berhadiah lalu tidak mencari tahu kembali sumber atau pihak penyelenggara undian berhadiah. Bukannya mendapat kesenangan karena mendapat hadiah malah menerima kenyataan bahwa ia menjadi korban penipuan.

Setiap dari kita sering melakukan keputusan dan sangat wajar jika kadang keliru dalam memberi keputusan. Alangkah bijaknya jika keputusan yang diambil dilalui dengan pertimbangan yang matang dan bukan hasil terburu-buru. Salah adalah bagian dari pembelajaran hidup, tapi kita bisa mengurangi keputusan keliru dengan sikap berhati-hati.

 

Ditulis oleh : Sarah Putri Ramadhani

Sumber :

Cherry, K. (2019, November 30). Reasons Why You Make Bad Decisions. Retrieved from https://www.verywellmind.com/why-you-make-bad-decisions-2795489.

Write a comment