Inilah Alasan Psikologis Dibalik Ketakutan Melakukan Vaksinasi Covid-19

Alpas Fellas, apakah kamu salah satu yang tidak sabar menerima vaksin Covid-19? Saat ini, vaksinasi Covid-19 menjadi topik yang sering dibicarakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Masih ada segelintir orang yang merasa enggan dan takut untuk divaksin loh, Fellas! Padahal, vaksinasi merupakah salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi angka penyebaran Covid-19. Beberapa orang memiliki rasa takut untuk melakukan vaksinasi. Nah, rasa takut ini merupakan salah satu dampak psikologis yang timbul karena vaksinasi Covid-19. Fellas, apakah kamu tahu mengapa masih ada stigma buruk yang menyebabkan seseorang takut untuk divaksin? Penelitian psikologi mengungkapkan faktanya sebagai berikut:

1. Kesalahpahaman informasi mengenai vaksin

Pennycook, seorang peneliti dari Canada’s University of Regina, menunjukan hasil penelitiannya mengenai vaksinasi. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang vaksin akan merasa sangat yakin dengan apa yang dipahaminya saat itu. Kemudian, Panayiota Kendeou, seorang psikolog pendidikan Universitas Minnesota mengungkapkan keyakinan pada segeilintir orang mengenai bahaya vaksin. Kendeou mengungkapkan bahwa keyakinan yang dimiliki dapat berpengaruh dan melekat pada mereka yang termasuk dalam orang tua anti-vaksin. Orang tua anti-vaksin lebih memperkuat sedikit informasi tentang bahaya vaksin, sedangkan bukti yang sebaliknya diabaikan. Fenomena ini berhubungan dengan bias kognitif yang menyebabkan adanya kesalahpahaman informasi tentang vaksin.

2. Ketakutan dengan penularan virus COVID-19

Penelitian Powell menemukan bahwa ketakutan akan tertular penyakit dapat mengubah pikiran seseorang yang mendukung vaksin. Hal ini menyebabkan pola berpikir kritis menjadi terbatas dalam melihat keseluruhan situasi yang terjadi sehingga mereka cenderung menolak vaksinasi. Powell juga menemukan fakta bahwa mereka yang memiliki pengetahuan lebih mengenai resiko penularan penyakit akan lebih mendukung adanya vaksin. Sedangkan, bagi mereka yang memiliki ketakutan akan efek samping vaksin akan cenderung menolak adanya vaksin.

3. Keyakinan yang sudah melekat sulit untuk dihilangkan

Powell dalam penelitiannya menemukan bahwa beberapa keyakinan yang “melekat” pada seseorang sulit untuk diabaikan. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Kendeou yang menemukan bahwa meskipun ada cara untuk mengurangi informasi buruk tentang vaksin, tapi kesalahpahaman tidak akan pernah hilang sepenuhnya. Kamu bisa lho, Fellas, membantu orang lain untuk menghilangkan rasa takutnya terhadap vaksin dengan cara mencari tahu informasi dan manfaatnya. Hal ini sebagai upaya dalam menyangkal kekeliruan informasi yang telah beredar dan menghilangkan rasa takut terhadap vaksin. Yuk kita dukung upaya pemerintah dalam vaksinasi Covid-19 untuk memulihkan Indonesia seperti semula.

 

Ditulis oleh: Alma Fidelia

Diedit oleh: Nani Yuliani

Sumber:

Kim, J. (2021, Feb 28). The psychological impact of the covid-19 vaccines. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/culture-shrink/202102/the-psychological-impact-the-covid-19-vaccines

Witkowski, S. (2018, August 16). Psychology researchers explore how vaccine beliefs are formed. Retrieved from https://www.voanews.com/science-health/psychology-researchers-explore-how-vaccine-beliefs-are-formed

Write a comment