Berduka merupakan pengalaman yang dialami oleh semua orang dan respons ketika kita kehilangan hal yang berharga bagi kita. Kübler-Ross menjelaskan bahwa terdapat lima tahap dalam proses berduka. Namun, perlu diingat bahwa proses berduka terjadi berbeda tiap orangnya dan tidak semua harus melewati semua tahapnya secara berurut.
Penyangkalan dan Isolasi
Penolakan dalam menerima kenyataan bahwa sosok yang dicintai telah tiada adalah reaksi awalnya. “Ini tidak mungkin terjadi” seringkali terbesit. Ini merupakan mekanisme umum dan reaksi normal untuk merasionalisasi emosi. Bagi kebanyakan orang, tahap ini adalah respons sementara yang membawa melalui gelombang rasa sakit pertama.
Kemarahan
Sisa dari tahap penyangkalan adalah kemarahan, dimana emosi belum stabil seutuhnya. Emosi intens dialihkan dari diri yang rentan dan diekspresikan sebagai kemarahan. Kemarahan mungkin ditujukan pada benda mati, orang asing, teman, keluarga, bahkan pada sosok yang sedang sekarat atau telah meninggal. Secara rasional, kita tahu orang itu tidak bisa disalahkan. Namun, secara emosional, kita mungkin membenci orang yang menyebabkan rasa sakit atau meninggalkan kita.
Tawar-menawar
“Jika saja ia lebih cepat menerima perawatan medis”
“Jika saja kita memperlakukannya lebih baik”
Kalimat pengandaian tersebut merupakan upaya tawar menawar. Ini adalah reaksi normal terhadap perasaan tidak berdaya dan kerentanan agar bisa mendapatkan kendali lagi. Sebagai garis pertahanan yang lebih lemah untuk melindungi dari kenyataan yang menyakitkan. Terdapat penyesalan, rasa bersalah dan kepercayaan ada upaya yang dapat dilakukan untuk membantu menyelamatkan orang yang dicintai.
Depresi
Ada dua jenis depresi yang berhubungan dengan berkabung. Pertama adalah reaksi implikasi praktis terhadap kehilangan yang didominasi perasaan kesedihan dan penyesalan. Misalnya, kekhawatiran mengenai biaya penguburan atau khawatir terlalu berkabung dan menelantarkan orang yang bergantung dengan kita. Klarifikasi dan reassurance sederhana serta beberapa kalimat baik dapat membantu di fase ini. Jenis depresi kedua lebih halus dan mungkin lebih pribadi. Ini merupakan persiapan untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal pada orang yang kita kasihi. Dukungan dari orang terdekat sangatlah penting, salah satunya melalui pelukan.
Penerimaan
Mencapai tahap ini mungkin akan sangat lama bagi sebagian orang. Fase ini ditandai dengan penarikan dan rasa tenang. Perlu dipahami bahwa ini bukanlah periode kebahagiaan dan juga harus dibedakan dari depresi. Untuk mencapai tahap ini, membiarkan diri merasakan kesedihan penting dilakukan. Menentangnya akan memperpanjang proses alami pemulihan. Pada akhirnya, perasaan akan lebih lapang dan dapat menerima takdir.
Pada akhirnya, kehilangan adalah pengalaman yang sangat pribadi. Membantu melewatinya agar lebih mudah atau memahami semua emosi yang dialami pastilah sulit. Tetapi, dukungan dari orang lain tentunya dapat membantu menghibur dan melewati proses ini.
Ditulis oleh: Nurul Izzatur R
Sumber:
Axelrod, Julie. (2019). The 5 stage of grief & loss, diakses dari https://psychcentral.com/lib/the-5-stages-of-loss-and-grief/