5 Fakta Tentang Cyberbullying yang Perlu Kamu Ketahui

Memasuki era digital, semua kemudahan tentunya bisa kita dapatkan bukan, Alpas Fellas? Mulai dari bisnis hingga menjalin komunikasi, semua bisa kita lakukan. Tapi, dengan adanya berbagai kemudahan itu, ada hal buruk yang dapat membahayakan seseorang, cyberbullying.

Dulu yang kita tahu, bullying umumnya bisa terjadi secara langsung seperti di sekolah dengan secara tatap muka. Namun, di era digital dengan segala kemudahannya, bullying saat ini juga bisa terjadi di internet. Bukan berarti tidak membahayakan, lho, Fellas. Cyberbullying sama buruknya dengan bullying secara langsung. Apa saja sih fakta-fakta tentang cyberbullying yang perlu kita tahu? Yuk simak penjelasannya di bawah ini:

Cyberbullying terjadi dua kali lipat lebih sering dibandingkan tatap muka

Sekitar 37% remaja pernah di-bully secara online lebih dari satu kali. Cyberbullying lebih sering terjadi karena media sosial merupakan akses yang mudah untuk didapatkan tanpa pengawasan yang ketat dari orang sekitar, sehingga pelaku bullying dapat bebas melakukan cyberbullying.

Instagram merupakan media sosial terbesar yang menjadi tempat cyberbullying

Instagram saat ini menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Selain itu, Instagram merupakan media sosial yang memberikan akses untuk saling berkomentar. Tidak jarang, komentar yang diberikan adalah komentar mengandung kebencian yang juga dikategorikan sebagai bentuk cyberbullying

Cyberbullying bisa terjadi melalui email ataupun chat room seperti Whatsapp

Istilah cyberbullying bukan hanya untuk situs media sosial kebanyakan seperti Instagram atau Facebook saja, lho, Fellas. Tetapi, personal chat room juga bisa menjadi sarana cyberbullying.

Korban cyberbullying bisa terjadi pada siapa saja

Bukan hanya orang terkenal yang aktif media sosial saja yang menjadi sasaran cyberbullying, orang biasa juga bisa menjadi korban. Siapa yang bilang jadi orang biasa bisa terhindar dari cyberbullying? Nyatanya, mereka yang di-bully secara tatap muka juga menjadi sasaran cyberbullying meskipun bukan orang terkenal ataupun yang aktif di media sosial.

Mengalami masalah psikologis seperti stres hingga keinginan self-harm

Orang-orang yang pernah menjadi korban cyberbullying rentan memiliki masalah psikologis seperti stres, depresi dan keinginan self-harm yang besar. Masalah psikologis dapat hadir ketika cyberbullying terus-menerus dilakukan. Karena meski tidak terlihat, ucapan kebencian, body shamming ataupun komentar-komentar jahat juga mempengaruhi mental kita, lho, Fellas.

Nah, setelah mengetahui faktanya, ayo kita lebih melihat satu sama lain dan cegah cyberbullying agak tidak semakin marak. Selain itu, sudah ada UU ITE bukan, Fellas? Ayo kita manfaatkan itu sebaik mungkin dan saling menjaga satu sama lain agar semakin terciptanya kesehatan mental masyarakat yang lebih baik.

 

Ditulis oleh: Lutfia Dyah Ayu

Sumber:

DoSomething Organization. (2019). 11 Facts about Cyberbullying. Retrieved from: https://www.dosomething.org/us/facts/11-facts-about-cyber-bullying

Ybarra, M. (2014, March 3). The Top 5 Myths of Cyberbullying. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/connected/201403/the-top-5-myths-cyberbullying?amp.

Write a comment