Jika mendengar kata kesepian, pasti semua orang pernah merasakannya, ya. Apakah kamu sedang berada di fase kesepian, Fellas?
Dalam bersosialiasi dengan lingkungan, akan ada masa dimana seseorang merasa sendiri dan kesepian. Bisa jadi karena kesibukan teman-teman atau malah lebih asik dengan dunia maya hingga esensi bersosialisasi di dunia nyata jadi menghilang. Tidak dipungkiri selain membawa dampak positif, adanya teknologi juga membawa hal negatif. Kita jadi lebih sering menghabiskan waktu bermain sosial media dibandingkan bertemu dengan orang lain secara langsung. Akhirnya seseorang bisa saja merasa kesepian. Kondisi ini muncul karena tidak adanya koneksi dengan dunia sekitar, bukan karena ketiadaan orang lain di sekitar.
Menurut Hawkey, Browne, dan Cacioppo, kesepian adalah fungsi dari kebutuhan afektif untuk merasakan adanya kedekatan. Kesepian terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Kesepian Eksistensial
Dari sudut pandang ini, kesepian disebabkan keberadaan diri di dalam lingkungan. Kesepian jenis ini cenderung membangkitkan perasaan negatif pada diri namun sebenarnya bisa menjadi motivasi untuk mengeksplorasi diri lebih dalam. Di lain sisi, kesepian jenis ini seringkali dihindari dan dibenci orang banyak.
Kesepian Emosional
Jenis kesepian ini muncul dari perasaan bahwa kamu tidak memiliki hubungan atau keterikatan. Kesepian emosional ini biasanya hadir ketika kamu merasa membutuhkan seseorang untuk diajak bicara tentang sesuatu yang terjadi dalam hidup kamu. Sayangnya saat kamu membutuhkan mereka, tidak ada seorang pun yang tersedia untuk dihubungi. Bentuk lain yang bisa muncul adalah saat kamu merasa kesepian ketika orang-orang terdekat tidak lagi bersamamu.
Kesepian Sosial
Jenis kesepian ini terjadi ketika kamu merasa tidak memiliki kelompok yang akrab atau dukungan sosial yang lebih besar. Contohnya ketika kamu pergi ke suatu tempat atau sebuah acara dan tidak mengenali siapa pun yang akrab denganmu. Perasaan kesepian secara sosial ini membuatmu merasa tidak nyaman. Kamu juga merasa kehadiranmu tidak dianggap atau dihargai dalam sebuah kelompok yang lebih besar karena merasa minoritas.
Perasaan kesepian sering dilihat sebagai seuatu hal yang negatif dan tidak menyenangkan. Namun, fokus pada hal negatif tentu tidak dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Menyepi sebentar bisa jadi salah satu sarana untuk mengenali diri lebih dalam juga lho, Fellas. Ada waktu dimana kita membutuhkan orang lain dalam hidup, ada juga waktu dimana kita boleh menyendiri. Setelah membaca tulisan kali ini, jadi lebih paham tentang kesepian, kan? 🙂
Ditulis oleh: Husni Syifa Ul-Haq
Sumber tulisan: White, S. D. (2019, July 12). The 3 Types of Loneliness and How to Combat Them. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/gb/blog/lifetime-connections/201907/the-3-types-loneliness-and-how-combat-them